KOTA KEDIRI, iniberita.my.id– Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri tengah mematangkan langkah strategis untuk menggabungkan sejumlah Sekolah Dasar (SD) guna meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Salah satu fokus utama adalah penggabungan lima SD di kawasan barat sungai, yang dijadwalkan akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Kepala Disdik Kota Kediri, M. Anang Kurniawan, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil berdasarkan berbagai pertimbangan, mulai dari keterbatasan fasilitas fisik, jumlah tenaga pengajar, hingga kekurangan kepala sekolah definitif.
“Beberapa sekolah yang berada dalam satu kompleks atau lokasi berdekatan akan kami konsolidasikan. Ini dilakukan agar pelayanan pendidikan menjadi lebih maksimal dan efisien,” ujarnya saat ditemui di kantor dinas, Selasa (7/5).
Langkah ini juga untuk mengatasi persoalan minimnya sarana prasarana (sarpras) di sejumlah SD, serta penurunan jumlah peserta didik di beberapa sekolah tertentu. Namun, Anang menegaskan bahwa penggabungan bukan semata karena jumlah siswa, melainkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak dan modern.
“Meski jumlah siswanya masih di atas 100, bahkan ada yang mencapai 150 anak, kondisi gedung dan fasilitasnya kurang memadai. Jadi nanti gedungnya akan dibangun ulang dan dilengkapi agar kegiatan belajar mengajar lebih optimal,” jelasnya.
Lima SD yang tengah dikaji akan digabung menjadi dua unit sekolah yang lebih representatif. Selain barat sungai, penggabungan juga direncanakan menyasar sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Namun untuk area tersebut, kajian masih dalam proses dan menunggu hasil pemetaan yang komprehensif.
Anang juga mengungkapkan bahwa salah satu alasan kuat di balik merger adalah keterbatasan jumlah kepala sekolah yang aktif. Saat ini, banyak SD negeri di Kota Kediri yang dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) karena kekosongan jabatan akibat masa pensiun.
“Dari total sekolah negeri, saat ini ada 43 yang kepala sekolahnya masih diisi oleh Plt. Ini terdiri dari 37 SD, tiga SMP, dan tiga TK. Merger bisa jadi solusi jangka menengah untuk efisiensi dan distribusi SDM pendidikan,” tambahnya.
Kebijakan ini juga diharapkan mampu mengurangi ketimpangan antara sekolah yang dianggap unggulan dan sekolah yang kurang diminati masyarakat. Dengan penggabungan, Disdik berupaya membangun citra baru sekolah hasil merger agar lebih merata kualitasnya.
“Selama ini ada sekolah yang seolah terpinggirkan karena tidak pernah mendapat perhatian. Setelah digabung dan diperbaiki, harapannya tidak ada lagi istilah sekolah favorit atau tidak favorit,” tegas Anang.
Ia juga menegaskan bahwa proses penggabungan tidak otomatis akan mengurangi jumlah rombongan belajar (rombel) atau tenaga pengajar. Disdik akan melakukan pemetaan ulang berdasarkan kebutuhan riil di lapangan.
“Kalau dua SD digabung, bukan berarti jumlah rombel atau gurunya juga langsung dikurangi. Bisa jadi tetap dua rombel per sekolah seperti sebelumnya. Guru tidak perlu resah, semua akan dipertimbangkan dengan matang,” tandasnya.
Dengan rencana ini, Pemerintah Kota Kediri berharap bisa mendorong pemerataan pendidikan berkualitas serta menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, modern, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.(Red.R)
0 Comments:
Post a Comment