Tragis, Petani di Madiun Tewas Terjebak Aliran Listrik dari Perangkap Tikus Buatannya Sendiri

 

 Madiun, iniberita.my.id – Sebuah insiden memilukan terjadi di area persawahan Kabupaten Madiun. Seorang petani berusia 39 tahun, berinisial DDH, kehilangan nyawanya akibat tersengat aliran listrik dari perangkap tikus yang ia pasang sendiri di lahannya.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis petang (8/5/2025) saat korban sedang berada di sawah miliknya untuk memeriksa kondisi tanaman dan perangkap tikus yang ia siapkan sebelumnya. Ironisnya, upaya DDH dalam melindungi hasil panen dari serangan hama justru berakhir petaka bagi dirinya.

Korban ditemukan dalam kondisi kritis oleh petani lain yang kebetulan lewat di pematang sawah menjelang waktu magrib. Saksi segera meminta bantuan dan korban dilarikan ke RSUD dr Soedono Madiun untuk mendapatkan penanganan medis. Namun setelah menjalani perawatan selama kurang lebih 10 jam, nyawa korban tak tertolong.

"Korban akhirnya meninggal dunia setelah mendapat penanganan intensif di rumah sakit," ujar Kapolres Madiun AKBP Muhammad Zainur Rofik saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).

Kapolres juga menjelaskan bahwa kejadian ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat, khususnya para petani, agar tidak menggunakan metode berbahaya seperti aliran listrik untuk mengatasi serangan hama.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak lagi memasang jebakan tikus dengan aliran listrik karena sangat membahayakan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain," tegas Rofik.

Penggunaan aliran listrik sebagai perangkap tikus memang masih ditemukan di beberapa wilayah pedesaan, mengingat hama ini sering menyebabkan kerugian besar pada musim tanam. Namun, cara ini jelas melanggar keselamatan dan kerap menimbulkan korban jiwa, baik dari kalangan petani maupun warga sekitar yang tak sengaja menyentuhnya.

Pihak kepolisian berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting agar para petani beralih ke metode pengendalian hama yang lebih aman dan tidak mengancam nyawa. Selain itu, sosialisasi terkait bahaya jebakan listrik juga akan ditingkatkan ke seluruh wilayah pertanian di Kabupaten Madiun.(Red.R)

Continue reading Tragis, Petani di Madiun Tewas Terjebak Aliran Listrik dari Perangkap Tikus Buatannya Sendiri

Pemilik CV Santoso Seal Gugat Pemkot Surabaya ke Ombudsman, Tuduh Ada Perlakuan Tidak Adil

  


Surabaya, iniberita.my.id – Sengketa antara pengusaha lokal dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mencuat. Pemilik CV Santoso Seal, Jan Hwa Diana, resmi mengadukan Pemkot Surabaya ke Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Timur. Laporan tersebut terkait tindakan penyegelan gudang miliknya yang berlokasi di Jalan Margomulyo 44 Blok H-14, meskipun menurutnya proses perizinan Tanda Daftar Gudang (TDG) telah rampung sejak 30 April 2025.

Pengusaha tersebut menganggap tindakan penyegelan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan penyelesaian izin sebagai bentuk perlakuan yang tidak adil. Ia merasa diperlakukan berbeda dibanding pelaku usaha lainnya yang diduga juga belum memiliki TDG, namun diberi waktu tenggang tanpa penyegelan.

"Betul, laporan tersebut telah kami terima. Isinya permintaan perlindungan hukum serta dugaan adanya diskriminasi dalam penerapan aturan," ungkap Agus Muttaqin, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jatim, saat dikonfirmasi Kamis (8/5/2025).

Menurut Agus, pihaknya akan melakukan verifikasi dan penelusuran dokumen terkait. Proses ini termasuk permintaan kelengkapan berkas dari pelapor untuk mendukung laporan tersebut agar dapat ditindaklanjuti secara resmi.

"Kami minta pelapor dapat bekerja sama dan menyerahkan bukti-bukti administrasi terkait pengurusan TDG. Hal ini penting agar laporan bisa kami proses lebih lanjut," tambah Agus.

Dalam suratnya, Diana juga mendesak agar penyegelan segera dicabut, dengan menyebut bahwa TDG yang diajukan perusahaannya sudah tuntas sesuai tenggat waktu. Namun hingga tanggal 5 Mei 2025, dokumen izin tersebut belum juga terbit dari dinas terkait.

Dia menjelaskan, pada 21 April 2025 sejumlah pejabat Pemkot Surabaya bersama aparat kepolisian mendatangi gudang miliknya dan langsung melakukan penyegelan, dengan alasan belum terbitnya TDG. Pada saat itu, disampaikan bahwa hanya pintu gerbang utama yang akan disegel. Namun, kenyataannya seluruh akses pintu gudang ikut ditutup.

Diana juga menyurati Pemkot agar pintu kecil gudang tetap dibuka demi keperluan teknis seperti pengecekan listrik dan kendaraan, tetapi permintaan tersebut tidak direspons sesuai harapan.

Lebih lanjut, Diana menuding bahwa janji pejabat Pemkot, seperti Kadis PMPTSP Lasidi dan Kadiskopdag Dewi Soeriyawati, tidak ditepati. Ia menyebut telah beberapa kali mencoba menemui mereka, namun selalu ditolak dengan alasan rapat.

"Saya hanya minta keadilan dan kepastian hukum. Bila perizinan sudah selesai, seharusnya tidak ada alasan untuk terus menyegel tempat usaha saya," tulis Diana dalam surat yang dikirim ke Ombudsman.

Ombudsman sendiri menyatakan akan memanggil pejabat terkait guna mendalami dugaan mal-administrasi, diskriminasi, dan kelambatan dalam proses pelayanan publik ini.

Langkah Diana ini menyoroti pentingnya transparansi dan konsistensi dalam pelayanan perizinan di lingkup pemerintah daerah. Sementara itu, Pemkot Surabaya belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut. (Red.R)

Continue reading Pemilik CV Santoso Seal Gugat Pemkot Surabaya ke Ombudsman, Tuduh Ada Perlakuan Tidak Adil

PPL Kunjang Apresiasi Peran Babinsa dalam Pendampingan Pertanian

 


KEDIRI, iniberita.my.id - Pada hari Rabo tgl 7 Mei 2025 kegiatan silahturahmi Danramil & Babinsa Koramil 0809/23 Kunjang Dim 0809/Kediri dengan Kordinator PPL Kunjang (Bapak Umar Mujahit) beserta Angggota PPL Kunjang), bertempat di Makoramil 0809/23 Kunjang.

Hadir dalam kegiatan tersebut :

1. Lettu Inf Herry Pittono (Danramil 0809/23 Kunjang).

2. Bapak Umar Mujahit ( Kordinator PPL Kecamatan Kunjang).

3. 4 orang anggota PPL Kecamatan Kunjang.

4. Pelda Aris (Batuud Koramil 0809/23 Kunjang).

5. Para Babinsa Koramil 0809/23 Kunjang.

Penyampaian dari Kordinator PPL Kunjang (Bpk Umar Mujahit):

Terima kasih banyak kepada Bapak Danramil & Para Babinsa  Korami Kunjang,saya selaku koordinator PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) kecamatan Kunjang beserta anggota PPL Kunjang sangat senang apalagi bisa bertemu Bpk Danramil Kunjang dab Para Babinsa Koramil Kunjang.

Bahwa kegiatan saya ke Keramil Kunjang yg pertama Silahturahmi dg bertujuan untuk mempererat sinergisitas, koordinasi, dan kerja sama dalam mendukung Program Ketahanan pangan di wilayah Kec Kunjang Kab Kediri,yg mana Program2 Hanpangan ini merupakan Program Pemerintah yg melibatkan pendampingan dari para Babinsa2 yg ada di Wilayah. 

Saya petugas dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),

yang bertugas memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendampingan kepada petani di lapangan yg mengkoordinasikan kegiatan PPL di tingkat Kec, shg program-program Hanpangan berjalan efektif yg sesuwei dg intruksi dari Pemerintah Pusat dan menjalin hubungan dengan stakeholder terkait. 



Penyampaian dari Lettu Inf Herry Pittono (Danramil 0809/23 Kunjang) sbb :

Terima kasih banyak kepada Bpk Umar dan anggota PPL Kunjang yg sdh menyempatkan waktunya untuk dtg ke Koramil Kunjang dalam rangka silahturahmi mempererat sinergisitas, menjalin kerja sama yg baik antara PPL dan anggota Koramil Kunjang,yg terkait dg Program2 Hanpangan dan serapan gabah di Wilayah Kunjang, yg slm ini sdh berjalan dg baik tanpa ada gendala.

Saya berharap dalam pelaksanaan program pertanian /Hanpangan di Wil Kec Kunjang bisa berjalan dg lancar, sukses dan aman, dan bisa saling berkordinasi dg baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan Para petani yg ada di Wil Kunjang Kab.Kediri.. Terima kasih. (red.Tim)

Continue reading PPL Kunjang Apresiasi Peran Babinsa dalam Pendampingan Pertanian

Belasan Penjaga Warkop di Siman Positif HIV, Bupati Ponorogo Tegaskan Penanganan Serius dan Berkelanjutan

  


Ponorogo, iniberita.my.id – Temuan mengejutkan terjadi di wilayah Kecamatan Siman, Ponorogo, setelah sebanyak 13 dari 29 penjaga warung kopi (warkop) di kawasan Jalan Raya Siman-Jabung dinyatakan positif mengidap HIV. Fakta tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai dilakukan pemeriksaan kesehatan dalam inspeksi mendadak yang dikoordinasikan oleh Satpol PP Ponorogo bersama sejumlah instansi terkait.

Dari hasil skrining kesehatan yang dilakukan terhadap para pekerja tersebut, diketahui bahwa belasan di antaranya terinfeksi virus HIV. Bupati Sugiri menegaskan bahwa seluruh pekerja yang dinyatakan positif bukan berasal dari Ponorogo, melainkan dari luar daerah.

“Ini menjadi keprihatinan bersama. Para pekerja itu semua bukan warga asli sini, melainkan datang dari luar kota. Ini tentu harus menjadi perhatian serius, bukan hanya soal kesehatan, tapi juga keamanan sosial masyarakat kita,” ujar Bupati Sugiri, Senin (6/5).

Inspeksi mendadak dilakukan sebagai respons atas laporan masyarakat dan temuan lapangan mengenai aktivitas di beberapa warung kopi yang dicurigai tak sekadar menjual makanan dan minuman, tetapi juga berpotensi menjadi tempat transaksi terselubung yang melibatkan aktivitas seksual berisiko.

Kegiatan pengawasan ini tak hanya sebatas pemeriksaan kesehatan, namun juga menjadi pintu masuk bagi pemerintah daerah untuk menertibkan keberadaan warkop yang dianggap melanggar norma serta berisiko menimbulkan dampak kesehatan masyarakat.

“Kami tidak ingin ada stigma, tapi juga tidak bisa tinggal diam. Maka dari itu, kami akan mengambil langkah tegas namun tetap manusiawi. Para pekerja yang positif akan diarahkan untuk mendapatkan perawatan medis dan dukungan psikososial,” tambah Sugiri.

Langkah-langkah lanjutan yang disiapkan pemerintah kabupaten antara lain pendataan ulang pekerja di warkop-warkop yang tersebar di wilayah Ponorogo, peningkatan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS, serta pengetatan izin operasional tempat usaha yang terindikasi menyimpang dari fungsinya.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo telah diminta untuk memperkuat program deteksi dini dan pengobatan bagi penderita HIV, agar penyebarannya bisa ditekan sedini mungkin. Program ini juga akan diperluas ke lokasi lain yang dinilai memiliki potensi risiko serupa.

Temuan ini memantik kekhawatiran masyarakat, namun pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), melainkan ikut menciptakan lingkungan yang mendukung upaya pemulihan dan pencegahan penyebaran penyakit.

“Ponorogo tidak boleh menutup mata. Ini soal keselamatan generasi masa depan. Maka semua pihak—baik pemilik usaha, aparat, dan masyarakat—harus bersama-sama menjaga lingkungan tetap sehat dan aman,” tutup Sugiri.(Red.R)

Continue reading Belasan Penjaga Warkop di Siman Positif HIV, Bupati Ponorogo Tegaskan Penanganan Serius dan Berkelanjutan