Ponorogo, iniberita.my.id – Temuan mengejutkan terjadi di wilayah Kecamatan Siman, Ponorogo, setelah sebanyak 13 dari 29 penjaga warung kopi (warkop) di kawasan Jalan Raya Siman-Jabung dinyatakan positif mengidap HIV. Fakta tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai dilakukan pemeriksaan kesehatan dalam inspeksi mendadak yang dikoordinasikan oleh Satpol PP Ponorogo bersama sejumlah instansi terkait.
Dari hasil skrining kesehatan yang dilakukan terhadap para pekerja tersebut, diketahui bahwa belasan di antaranya terinfeksi virus HIV. Bupati Sugiri menegaskan bahwa seluruh pekerja yang dinyatakan positif bukan berasal dari Ponorogo, melainkan dari luar daerah.
“Ini menjadi keprihatinan bersama. Para pekerja itu semua bukan warga asli sini, melainkan datang dari luar kota. Ini tentu harus menjadi perhatian serius, bukan hanya soal kesehatan, tapi juga keamanan sosial masyarakat kita,” ujar Bupati Sugiri, Senin (6/5).
Inspeksi mendadak dilakukan sebagai respons atas laporan masyarakat dan temuan lapangan mengenai aktivitas di beberapa warung kopi yang dicurigai tak sekadar menjual makanan dan minuman, tetapi juga berpotensi menjadi tempat transaksi terselubung yang melibatkan aktivitas seksual berisiko.
Kegiatan pengawasan ini tak hanya sebatas pemeriksaan kesehatan, namun juga menjadi pintu masuk bagi pemerintah daerah untuk menertibkan keberadaan warkop yang dianggap melanggar norma serta berisiko menimbulkan dampak kesehatan masyarakat.
“Kami tidak ingin ada stigma, tapi juga tidak bisa tinggal diam. Maka dari itu, kami akan mengambil langkah tegas namun tetap manusiawi. Para pekerja yang positif akan diarahkan untuk mendapatkan perawatan medis dan dukungan psikososial,” tambah Sugiri.
Langkah-langkah lanjutan yang disiapkan pemerintah kabupaten antara lain pendataan ulang pekerja di warkop-warkop yang tersebar di wilayah Ponorogo, peningkatan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS, serta pengetatan izin operasional tempat usaha yang terindikasi menyimpang dari fungsinya.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo telah diminta untuk memperkuat program deteksi dini dan pengobatan bagi penderita HIV, agar penyebarannya bisa ditekan sedini mungkin. Program ini juga akan diperluas ke lokasi lain yang dinilai memiliki potensi risiko serupa.
Temuan ini memantik kekhawatiran masyarakat, namun pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), melainkan ikut menciptakan lingkungan yang mendukung upaya pemulihan dan pencegahan penyebaran penyakit.
“Ponorogo tidak boleh menutup mata. Ini soal keselamatan generasi masa depan. Maka semua pihak—baik pemilik usaha, aparat, dan masyarakat—harus bersama-sama menjaga lingkungan tetap sehat dan aman,” tutup Sugiri.(Red.R)
0 Comments:
Post a Comment