Kediri, 6 Februari 2025, iniberita.my.id – Warga Kediri Raya merasakan dampak suhu dingin yang ekstrem sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini memicu perhatian masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan dataran tinggi, karena suhu yang turun cukup signifikan.
Menurut keterangan dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Dhoho Kediri, suhu rendah ini disebabkan oleh pengaruh musim pancaroba dan fenomena cuaca tertentu. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Dhoho Kediri, Siti Mariani, menjelaskan bahwa saat ini wilayah Kediri Raya sedang berada pada fase transisi antara musim hujan dan kemarau. "Dalam periode ini, suhu udara cenderung lebih rendah akibat pengaruh angin dingin dari arah timur yang membawa massa udara kering," ujarnya.
Berdasarkan data yang tercatat, suhu di beberapa daerah dataran tinggi seperti Kecamatan Pare dan Kecamatan Banyakan sempat menurun hingga mencapai 18°C pada malam hari, yang cukup berbeda dari suhu rata-rata harian yang biasa. Masyarakat diminta untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan, terutama pada malam dan pagi hari, yang menjadi waktu paling dingin.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti perkembangan cuaca melalui aplikasi atau situs resmi BMKG guna mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Dengan cuaca yang cenderung dingin ini, masyarakat diimbau untuk mengenakan pakaian hangat, menjaga kelembapan kulit, dan memastikan konsumsi makanan bergizi agar tetap terhindar dari masalah kesehatan
0 Comments:
Post a Comment