Bekasi, iniberita.my.id – Sejumlah warga di sebuah permukiman di Bekasi dikabarkan ramai-ramai menjual rumah mereka setelah sebuah tower provider didirikan di atap salah satu rumah warga. Keberadaan tower tersebut memicu kekhawatiran dan protes dari warga sekitar yang mengkhawatirkan dampak kesehatan serta keamanan lingkungan.
Menurut keterangan salah satu warga, Rudi (45), tower yang dipasang tanpa sepengetahuan warga itu membuat mereka merasa tidak nyaman. “Kami khawatir dengan radiasi yang mungkin ditimbulkan. Selain itu, keberadaan tower ini juga berisiko jika terjadi angin kencang atau gempa,” ujarnya saat ditemui pada Kamis (1/2).
Beberapa warga lainnya mengaku telah mencoba melakukan protes kepada pemilik rumah yang mengizinkan pemasangan tower tersebut. Namun, pemilik rumah bersikeras bahwa pemasangan tersebut telah mendapatkan izin dari pihak terkait. “Kami sudah sampaikan keberatan, tapi mereka bilang sudah ada izin. Kami tidak bisa berbuat banyak,” kata Fitri, warga lainnya.
Akibat kondisi ini, beberapa warga memilih untuk menjual rumah mereka dan pindah ke tempat lain. Beberapa di antaranya bahkan sudah memasang spanduk 'Dijual' di depan rumah mereka. Menurut agen properti setempat, jumlah rumah yang dijual dalam waktu bersamaan di kawasan ini meningkat drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, pihak perusahaan provider yang memasang tower mengklaim bahwa semua prosedur perizinan telah ditempuh sesuai aturan yang berlaku. Mereka juga menjamin bahwa tower tersebut aman dan tidak membahayakan kesehatan warga sekitar.
Pemerintah setempat pun mulai turun tangan untuk menengahi permasalahan ini. Camat setempat berjanji akan melakukan pengecekan ulang terkait izin dan dampak lingkungan dari tower tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan apakah pemasangan ini sudah sesuai dengan aturan,” kata camat saat dikonfirmasi.
Meski demikian, warga tetap mendesak agar tower tersebut dipindahkan ke lokasi lain yang lebih aman dan jauh dari permukiman. Hingga saat ini, situasi di lingkungan tersebut masih memanas dengan warga yang terus menyuarakan penolakan mereka
0 Comments:
Post a Comment