iniberita.my.id -Dulu, rutinitas merawat wajah identik dengan wanita dewasa yang telah bekerja. Kini, fenomena itu telah bergeser. Anak-anak usia sekolah, bahkan yang masih duduk di bangku SMP, mulai terjun ke dunia perawatan kecantikan.
Hal ini dipicu oleh maraknya konten kecantikan di media sosial. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat banyak remaja mencoba produk skincare tanpa memahami kebutuhan kulit mereka.
Evi (42), seorang karyawan swasta, mengaku rutin merawat wajah sejak lama. Setiap bulan, ia menyisihkan anggaran sekitar Rp 200 ribu untuk facial. Belum termasuk penggunaan masker mingguan dan produk skincare lainnya seperti pelembap, serum, dan make up yang nilainya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
“Awalnya karena sering jerawatan, jadi sekarang rutin facial,” ungkapnya.
Evi menyadari, merawat wajah bukanlah kebutuhan utama. Namun demi kesehatan kulit, ia rela menunda kebutuhan lain asalkan perawatan wajah tetap terpenuhi.
Tak hanya facial, Evi menyimpan belasan produk kecantikan dari facial wash hingga make up. “Tapi nggak selalu beli tiap bulan. Habisnya beda-beda,” katanya.
Di Kota Kediri, geliat industri kecantikan semakin nyata. Tercatat lebih dari 30 klinik kecantikan berdiri dalam sepuluh tahun terakhir. Salah satunya milik dokter Dian Rahmania yang berpraktik di Jalan Raden Patah.
“Sekarang pasien saya banyak dari kalangan remaja, bahkan ada yang masih SMP,” ungkap Dian.
Ia mengungkapkan, banyak remaja menggunakan skincare hanya karena tergoda tren di TikTok. Padahal, penggunaan produk yang tidak sesuai bisa merusak kulit. Mulai dari jerawat parah, kulit kemerahan, hingga warna kulit yang tidak merata.
Dian menegaskan, sebenarnya hanya tiga produk dasar yang diperlukan untuk merawat wajah: pembersih, pelembap, dan tabir surya. Sementara produk lain bersifat tambahan.
Namun keinginan tampil sempurna sering membuat banyak orang membeli produk berlebihan atau mencoba treatment yang belum tentu cocok, hanya karena tergiur promo atau ajakan teman.
"Kalau sudah muncul masalah kulit serius, penanganannya jadi lebih rumit," jelas Dian.
Tren kecantikan yang meluas ini membuktikan bahwa industri skincare dan kosmetik masih akan terus berkembang. Meski begitu, para ahli mengingatkan pentingnya edukasi sejak dini agar perawatan kulit dilakukan dengan tepat, tidak asal ikut-ikutan.(red.a)

0 Comments:
Post a Comment