KEDIRI, iniberita.my.id– Rumah tangga yang dibangun selama hampir satu setengah dekade akhirnya runtuh karena satu hal yang menyakitkan: pengkhianatan dari orang yang paling dipercaya.
Yu Minthul, perempuan asal Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, tak menyangka bahwa suaminya, Kang Dalbo, yang selama ini dikenal sebagai pria penyayang, justru tega menyakiti hatinya dengan menjalin hubungan terlarang dengan gadis muda. Tak tanggung-tanggung, gadis itu bahkan lebih pantas menjadi keponakan daripada pasangan hidup bagi Kang Dalbo.
“Wes ora ngerti untung. Wis tak penakne, tak temani susah-seneng, kok iseh golek liyane,” ungkap Yu Minthul dengan mata berkaca-kaca.
Padahal, selama ini, Yu Minthul merasa telah menjadi istri yang sepenuhnya hadir bagi suaminya. Ia selalu mendampingi dalam kondisi apapun. Bahkan saat awal pernikahan, Yu Minthul ingat betul betapa berat perjuangan Kang Dalbo demi bisa menikahinya. Mulai dari memenuhi berbagai syarat keluarga, hingga menjalani proses ‘sidang’ adat sebelum sah jadi suami-istri.
“Mbiyen, pas arep rabi, kabeh diupayakake. Aku nganti trenyuh karo kesungguhan niate. Nanging saiki? Kok iso malah nglarani?” kenangnya dengan getir.
Perubahan sikap Kang Dalbo mulai terasa sejak setahun belakangan. Ia yang dulu hangat dan perhatian, kini berubah drastis menjadi pribadi yang dingin dan mudah meledak. Sedikit saja berbeda pendapat, Yu Minthul langsung dimarahi.
“Opo-opo salah, nesune gampang mecah. Padahal anak-anake iseh cilik-cilik. Aku kudu ngempet mung demi njaga perasaan anak-anakku,” ujar Yu Minthul lirih.
Yang lebih menyakitkan, saat dirinya berjuang mempertaruhkan nyawa saat melahirkan anak, suaminya justru berselingkuh dengan perempuan muda yang tak sebanding secara usia maupun kedewasaan.
“Miris. Wong lanang kok iso tega ninggal bojone pas lagi butuh dukungan. Malah enak-enakan karo wedok sing pantes dadi anak e dewe,” lanjutnya.
Tak ingin terus berada dalam hubungan penuh kebohongan, Yu Minthul akhirnya memutuskan untuk mengakhiri rumah tangganya.
“Ngomong mempertahankan, tapi ati iki wis lara banget. Wong sing tak percaya malah nggores paling jeru. Tak relakne wae, daripada aku tambah rusak mental,” tegasnya dengan nada lirih namun mantap.
Perjuangan Yu Minthul kini bukan lagi tentang mempertahankan cinta, tapi menyelamatkan dirinya dan anak-anaknya dari luka yang lebih dalam. Keputusan berat itu ia ambil agar anak-anaknya tumbuh dalam lingkungan yang sehat secara emosional.
“Wes cukup aku sing lara. Anakku ora patut ngrasakake akibat saka kelakuan wong tuwane sing ora tanggung jawab,” tutupnya.
Sementara itu, Kang Dalbo seakan tidak merasa bersalah. Setelah semua pengorbanan Yu Minthul, ia memilih jalan yang mengkhianati kesetiaan. Tak salah jika banyak yang menyebut, “Wis nduwe bojo apik kok isih doyan godaan. Nggolek sing mung bisa ngentekne dompet!”(red.a)
0 Comments:
Post a Comment