Kediri, iniberita.my.id– Kabar duka kembali datang dari Tanah Suci. Salah satu jemaah haji asal Kabupaten Kediri, Abdul Manaf Sukardji, wafat pada Minggu pagi (9/6) waktu Arab Saudi. Pria berusia 69 tahun asal Desa Jantok, Kecamatan Purwoasri ini menghembuskan napas terakhir setelah mengalami komplikasi kesehatan yang cukup serius, yakni anemia akut disertai sepsis.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri, Achmad Faiz, menjelaskan bahwa kondisi kesehatan almarhum memang sempat menurun drastis sejak beberapa hari sebelumnya. Bahkan, saat prosesi wukuf di Arafah, Abdul Manaf terpaksa harus dibadalkan karena harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
“Beliau dirawat dengan peralatan medis lengkap di rumah sakit selama wukuf, karena kondisinya tidak memungkinkan untuk mengikuti langsung,” terang Faiz.
Pada dini hari kemarin, kondisinya kembali memburuk. Meski sudah mendapatkan penanganan maksimal dari tim medis, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pukul 06.05 WAS di Saudia National Hospital.
Menurut penjelasan tim kesehatan, penyebab utama meninggalnya Abdul Manaf adalah anemia berat yang menyebabkan infeksi sistemik (sepsis), suatu kondisi medis serius yang bisa memicu kegagalan organ dalam waktu singkat.
“Kami telah menghubungi pihak keluarga, dan mereka ikhlas serta sepakat agar almarhum dimakamkan di Tanah Suci,” ujar Faiz. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Sharaya, tidak jauh dari Kota Makkah.
Ketua Kloter 05 SUB, Hadi Suseno, juga menambahkan bahwa seluruh jemaah turut mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. “Kami bersama jemaah lain mendoakan semoga almarhum husnul khatimah dan seluruh amal ibadahnya diterima,” tambah Hadi.
Dengan meninggalnya Abdul Manaf, jumlah jemaah asal Kabupaten Kediri yang wafat di Tanah Suci bertambah menjadi dua orang. Sebelumnya, Inten Retno Wati, 56 tahun, juga berpulang di Kota Makkah pada Rabu (14/5).
Usai Armuzna, Jemaah Kediri Lanjutkan Tawaf Ifadah Meski Harus Jalan Kaki
Sementara itu, sebagian besar jemaah dari wilayah Kediri Raya telah kembali ke penginapan mereka pada Minggu siang (8/6) waktu setempat, usai menyelesaikan rangkaian ibadah di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Pukul 22.00 waktu Arab Saudi, jemaah kembali bergerak menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf ifadah dan sai, sebagai bagian dari rukun haji yang harus diselesaikan.
Namun, karena layanan bus salawat belum beroperasi secara normal, jemaah harus berjalan kaki cukup jauh menuju Masjidil Haram. Hal ini membuat sebagian jemaah memilih untuk beristirahat terlebih dahulu dan menunda tawaf hingga kondisi tubuh kembali bugar.
Jemaah dari Kediri yang tetap melanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram merasakan betapa padatnya kondisi di area pelataran Kakbah. Namun begitu, mereka tetap bersyukur dapat menyelesaikan rangkaian ibadah dengan lancar.
“Begitu masuk area Kakbah, kami langsung disambut lautan manusia. Tapi alhamdulillah, kami masih bisa bergerak dan menuntaskan tawaf hingga selesai,” ujar Zaenal Arifin, salah satu jemaah asal Kediri, usai melaksanakan tawaf dan sai.
Setelah menyelesaikan tujuh putaran mengelilingi Kakbah, jemaah melanjutkan salat sunah dua rakaat dan berdoa dengan khusyuk. Perjalanan ibadah diakhiri dengan melakukan sai antara bukit Shafa dan Marwah.
“Ya Allah… terima kasih. Semua rukun dan wajib haji telah kami jalani. Hati ini tenang,” ungkap Zaenal penuh haru.(RED.A)

0 Comments:
Post a Comment