Kediri, iniberita.my.id –Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menegaskan larangan keras bagi seluruh sekolah jenjang SD dan SMP se-Kota Kediri untuk mewajibkan iuran kurban kepada para siswa. Hal ini disampaikan langsung dalam audiensi bersama seluruh kepala sekolah, yang membahas berbagai isu strategis pendidikan, termasuk peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan kegiatan penyembelihan hewan kurban di lingkungan sekolah.
Vinanda menilai bahwa semangat berkurban harus ditanamkan sebagai nilai keikhlasan, bukan sebagai beban finansial bagi wali murid.“Sekolah tidak boleh mewajibkan iuran kurban. Jika ingin mengadakan kegiatan kurban, harus berdasarkan keikhlasan. Jangan sampai siswa merasa terbebani,” tegasnya di depan para kepala sekolah, Rabu (8/5/2025).
Vinanda juga mengingatkan bahwa nilai-nilai keagamaan yang diajarkan di sekolah seharusnya fokus pada pendidikan karakter dan spiritual, bukan pada aspek materi.“Yang kita tanamkan itu nilai keikhlasan dan gotong royong, bukan kewajiban yang justru menimbulkan tekanan. Apalagi tidak semua orang tua siswa mampu,” lanjutnya.
Kebijakan ini disambut positif oleh sejumlah wali murid yang selama ini merasa terbebani oleh pungutan berkedok kegiatan keagamaan yang tidak sepenuhnya bersifat sukarela.
Wali kota juga meminta Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk melakukan pengawasan ketat terhadap sekolah-sekolah yang masih memberlakukan iuran wajib atas nama kurban atau kegiatan agama lainnya.“Silakan sekolah melaksanakan kurban, tapi libatkan guru, komite, dan orang tua secara sukarela. Jangan ada istilah ‘wajib’,” tegas Vinanda.
Langkah tegas ini dinilai sebagai angin segar dalam upaya membenahi praktik-praktik pungutan tidak resmi di lingkungan sekolah yang selama ini kerap meresahkan masyarakat. (Red.R)
0 Comments:
Post a Comment