Tragedi Miras di Rumah Kades, Pemuka Agama Gedor DPRD: Probolinggo Sudah Darurat Moral!

  


Probolinggo, iniberita.my.id –Gelombang kekecewaan masyarakat pecah di ruang rapat DPRD Kabupaten Probolinggo. Para pemuka agama dari berbagai organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten ProbolinggoPCNU KraksaanPCNU Kabupaten Probolinggo, hingga Muhammadiyah, mendatangi kantor dewan untuk menyuarakan keprihatinan mendalam atas tragedi pesta miras maut yang menewaskan dua warga di Kecamatan Krejengan.

Dalam pertemuan yang dihadiri Komisi I DPRDPolres ProbolinggoSatpol PPDKUPP, serta Bagian Hukum Pemkab, para tokoh agama mengecam keras pesta miras yang diduga berlangsung di rumah seorang kepala desa.

Wakil Ketua MUI Kabupaten Probolinggo, KH Abdul Wasik Hannan, menyatakan bahwa insiden ini mencoreng citra Kabupaten Probolinggo yang selama ini dikenal sebagai Kota Santri“Sudah sangat darurat moral! Apalagi pesta miras ini dilakukan di rumah kepala desa dan berlokasi dekat rumah Bupati Probolinggo serta Ketua MUI Jatim. Ini tidak bisa ditoleransi!” tegasnya, Rabu (7/5/2025).

Para tokoh agama mempertanyakan kelalaian aparat pemerintah dan penegak hukum dalam mengawasi serta menindak praktik-praktik menyimpang yang kini semakin terang-terangan terjadi di lingkungan masyarakat.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Probolinggo, Saiful Bahri, menyatakan pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia menyoroti tren pesta miras yang belakangan ini marak terjadi, terutama di malam minggu, bahkan di lokasi umum seperti stadion.“Dua nyawa sudah melayang akibat pesta miras di Desa Temenggungan. Sekarang sudah jadi tren di kalangan remaja dan dewasa muda. Kami desak aparat untuk bertindak cepat, sebelum ada korban lagi,” kata Saiful.

Tragedi pesta miras ini menyimpan ironi besar—selain dilakukan di rumah aparat desa, lokasi kejadian juga hanya sepelemparan batu dari kediaman tokoh-tokoh penting daerah.

Kasus ini sekaligus membuka mata tentang lemahnya pengawasan terhadap peredaran miras ilegal, serta lunturnya kontrol sosial di wilayah yang seharusnya menjadi panutan moral bagi Jawa Timur.

Sementara itu, kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, termasuk penjual miras yang menyebabkan korban meninggal.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada penetapan tersangka maupun penahanan terhadap pemilik rumah tempat pesta maut tersebut digelar.(Red.R)

0 Comments:

Post a Comment