KEDIRI, iniberita.my.id– Dalam suasana yang penuh kekhidmatan dan kearifan lokal, Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru menggelar prosesi budaya Manten Tebu sebagai tanda dimulainya musim giling tahun 2025. Acara tersebut berlangsung pada Kamis (8/5/2025) di Lapangan Tenis PG Pesantren Baru, dan menjadi puncak dari rangkaian doa bersama atau selamatan buka giling.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain SEVP Operasional PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Dimas Eko Prasetyo, Wakil Wali Kota Kediri Gus Qowim, General Manager PG Pesantren Baru Djarot Rudi Wardoyo, serta seluruh jajaran manajemen, stakeholder terkait, dan para karyawan.
Dalam sambutannya, Djarot Rudi Wardoyo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan elemen pendukung acara yang telah memastikan resepsi berlangsung dengan lancar dan penuh makna. Ia menegaskan kesiapan PG Pesantren Baru dalam menyambut musim giling tahun ini.
“Tradisi manten tebu ini adalah bentuk syukur kami sekaligus harapan akan kelancaran proses produksi. Kami siap menggiling lebih dari 832 ribu ton tebu dengan target hasil produksi 65 ribu ton gula, sebagai kontribusi terhadap upaya swasembada gula nasional,” tegasnya.
Djarot juga memohon dukungan dan doa dari masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan agar proses giling tahun ini berjalan aman, lancar, dan memberi manfaat luas bagi ekonomi lokal maupun nasional. Ia menyebutkan bahwa agenda teknis akan dimulai dengan steam test pada Sabtu (10/5), penerimaan tebu pada Selasa (13/5), dan mulai giling resmi pada Kamis (15/5).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Gus Qowim dalam sambutannya mengapresiasi peran PG Pesantren Baru yang tak hanya berfokus pada aspek industri, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Salah satu program yang sangat berdampak adalah bantuan bedah rumah tidak layak huni di sekitar kawasan pabrik. Ini adalah wujud nyata kemitraan antara perusahaan dan pemerintah dalam membangun kesejahteraan warga,” ungkap Gus Qowim.
Ia juga berharap sinergi antara PG Pesantren Baru dan pemerintah daerah terus diperkuat, tidak hanya dalam aspek ekonomi dan sosial, tetapi juga dalam pelestarian budaya lokal seperti tradisi manten tebu yang sarat makna simbolis dan spiritual.
Dengan komitmen tinggi dari seluruh pihak, PG Pesantren Baru optimistis dapat berkontribusi maksimal dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan penguatan industri gula berbasis kearifan lokal.(RED.A)
0 Comments:
Post a Comment