KEDIRI, iniberita.my.id – Pemerintah Kabupaten Kediri terus menggenjot persiapan menjelang dibukanya Sekolah Rakyat (SR) tahun ajaran 2025–2026. Sekolah yang dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera ini akan mulai menerima 100 siswa, terseleksi dari 150 anak yang sebelumnya terjaring.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, mengungkapkan bahwa proses seleksi masih terus berlangsung. Dari 150 calon peserta awal, kini tersisa 115 anak yang lolos tahap awal. Namun, jumlah tersebut masih akan dikerucutkan sesuai kuota maksimal.
“Sesuai pedoman dari Kementerian Sosial, jumlah rombongan belajar yang tersedia hanya empat kelas, masing-masing menampung 25 siswa. Totalnya hanya ada 100 kursi yang tersedia,” jelas Ariyanto.
Untuk memastikan keadilan dalam seleksi, Pemkab Kediri menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang digunakan merujuk pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN). “Prioritas diberikan kepada anak-anak dari keluarga dalam kategori desil 1. Jika belum terpenuhi, barulah desil 2 bisa masuk,” tambahnya.
Seleksi ketat ini menegaskan bahwa SR bukanlah sekolah alternatif biasa, tetapi wadah pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Terkait dengan 15 anak yang tidak akan diterima di SR, Ariyanto menegaskan bahwa mereka tetap akan mendapatkan akses pendidikan. “Anak-anak tersebut akan diarahkan ke sekolah reguler, dan kami siapkan bantuan pendidikan berupa beasiswa dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Sembari menunggu gedung SR permanen di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, rampung pada tahun 2026, para siswa SR akan memulai kegiatan belajar di Balai Pengembangan Kompetensi ASN (BPKASN), Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa fasilitas di BPKASN sangat memadai untuk mendukung proses belajar mengajar dan kehidupan asrama. Terdapat ruang kelas ber-AC, asrama dengan kapasitas besar, perpustakaan, dan aula yang mampu menampung ratusan orang.
Gedung BPKASN memiliki 48 kamar, termasuk enam unit kamar VIP. Kamar reguler dirancang untuk dua siswa, sementara kamar VIP nantinya akan diisi empat siswa dengan tambahan tempat tidur. Fasilitas standar berupa kasur, televisi, pendingin udara, hingga pemanas air turut disediakan.
Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PUPR juga tengah melakukan perbaikan ringan terhadap gedung BPKASN. “Saat ini dilakukan perbaikan pada dinding retak dan penambahan beberapa fasilitas penunjang seperti dapur umum, area laundry, serta tempat menjemur pakaian,” jelas Kabid Pengembangan Kompetensi ASN BKD Kabupaten Kediri, Priyo Adi Nugroho.
Priyo menambahkan bahwa renovasi dijadwalkan selesai pada bulan Juni. Ia juga menyebut bahwa fasilitas hiburan seperti televisi akan dicopot dari kamar siswa agar tidak mengganggu kegiatan belajar. Namun, AC dan fasilitas penting lainnya akan tetap digunakan.
Dengan fasilitas dan dukungan yang terus ditingkatkan, SR diharapkan menjadi tempat tumbuh kembang yang ideal bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta menjadi contoh program pendidikan inklusif berbasis keadilan sosial.(red.a)
.webp)
0 Comments:
Post a Comment