KEDIRI, iniberita.my.id–Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, bersama sejumlah pejabat terkait melakukan kunjungan lapangan ke wilayah terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Mojo, Rabu (21/5).
Dalam peninjauan tersebut, Dewi menyambangi tiga desa terdampak yakni Petungroto, Pamongan, dan Blimbing. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memberikan penanganan maksimal terhadap para warga terdampak.
"Atas nama Mas Bup (Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana), saya turun langsung untuk memastikan seluruh warga yang terdampak mendapatkan perhatian dan bantuan yang layak. Termasuk lokasi pengungsian harus dijamin keamanannya,” ungkap Dewi.
Setelah mengecek langsung lokasi bencana terparah di Desa Petungroto, Dewi juga mengunjungi posko darurat dan dapur umum di Desa Blimbing. Di sana, ia menyerahkan bantuan logistik berupa sembako, tikar, terpal, serta perlengkapan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para penyintas.
Selain itu, Dewi juga memimpin rapat koordinasi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di kantor Kecamatan Mojo. Dalam rapat tersebut hadir pula Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, serta sejumlah kepala dinas terkait.
Rapat tersebut membahas strategi penanganan jangka pendek dan jangka panjang, khususnya bagi korban yang rumahnya mengalami kerusakan akibat material longsor berupa tanah dan batu.
Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Irwan Chandra Wahyu Purnama menjelaskan, Pemkab Kediri akan memberikan bantuan material bangunan kepada warga terdampak melalui skema Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Rumah-rumah yang rusak akan kami bantu perbaikannya. Kami juga akan membenahi plengsengan yang berada di belakang rumah-rumah warga agar tidak terjadi longsor susulan,” jelas Irwan.
Irwan menambahkan, asesmen lapangan masih dilakukan untuk mendata rumah-rumah yang layak mendapatkan bantuan perbaikan. Tak hanya hunian, infrastruktur seperti akses jalan yang terdampak juga masuk dalam rencana perbaikan.
“Seperti di Desa Petungroto, ada dua titik jalan desa yang tertimbun longsor dan belum bisa dilalui. Dinas PUPR sudah menurunkan alat berat ke lokasi untuk mempercepat pembukaan akses tersebut,” katanya. Perbaikan talut dan sarana prasarana lain juga ditargetkan dimulai paling lambat minggu depan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno memaparkan, berdasarkan hasil pendataan, terdapat 24 rumah terdampak di Desa Petungroto. Rinciannya, tiga rumah rusak berat, tujuh mengalami kerusakan sedang, dan sisanya rusak ringan. Di Desa Pamongan dan Blimbing, masing-masing terdapat dua rumah yang rusak sedang.
Terkait upaya pencarian korban hilang atas nama Tekat (70), lansia yang hanyut akibat banjir bandang di Desa Blimbing, Djoko menyebut tim masih melakukan penyisiran intensif di aliran Sungai Brantas.
“Pencarian terus dilakukan hingga Bendungan Gerak Waru Turi. Sesuai SOP, proses ini akan berlangsung maksimal selama tujuh hari. Kami sangat berharap jenazah korban bisa segera ditemukan agar keluarga mendapat kepastian,” harapnya.
Pemkab Kediri meminta seluruh masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan longsor. Pemerintah juga terus mengimbau agar warga segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan tanah guna menghindari jatuhnya korban jiwa.(red.a)
.webp)
0 Comments:
Post a Comment