Bojonegoro, iniberita.my.id —Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur utama Bojonegoro-Babat. Sebuah mobil Toyota Innova berwarna hitam menabrak sepeda motor yang dikendarai pasangan suami istri, mengakibatkan keduanya tewas di tempat. Insiden memilukan ini terjadi di pertigaan Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberjo, pada Kamis pagi (8/5/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
Mobil nahas tersebut diketahui bernomor polisi KT 1557 LC dan dikemudikan Adi Irawan (25), warga Desa Sumberjo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Menurut keterangan aparat, Adi diduga mengantuk saat berkendara, hingga kendaraannya oleng ke sisi kiri jalan dan menabrak kendaraan yang ada di depannya.
"Dari arah barat ke timur, setibanya di lokasi kejadian, pengemudi diduga tertidur sejenak. Mobil oleng dan menabrak motor serta sepeda yang melaju di depannya," terang Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian, saat dikonfirmasi.
Korban meninggal adalah Rubiar (50) dan istrinya, Aprialiani (43), warga Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberjo. Keduanya mengendarai sepeda motor Yamaha Mio W 3741 NDO, yang terseret cukup jauh sebelum akhirnya menabrak tiang listrik di tepi jalan. Keduanya mengalami luka parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Tak hanya itu, kecelakaan tersebut juga melibatkan seorang pesepeda, Abdul Somad (50), warga Desa Cangaan, Kecamatan Kanor. Abdul mengalami luka dan segera dilarikan ke Puskesmas Sumberjo untuk penanganan medis.
"Korban pasutri langsung dinyatakan meninggal dunia dan telah dievakuasi ke RSUD Sumberjo untuk dilakukan visum. Sedangkan korban pengendara sepeda mengalami luka ringan hingga sedang," imbuh Septian.
Kondisi mobil Toyota Innova mengalami kerusakan berat di bagian depan akibat benturan keras. Kasus ini kini dalam penanganan Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bojonegoro untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk memeriksa kondisi pengemudi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Tragedi ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kesiapan fisik dan mental saat berkendara, khususnya di pagi hari. Mengemudi dalam keadaan mengantuk terbukti sangat berbahaya, tidak hanya bagi pengemudi sendiri, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri mengemudi jika mengalami kelelahan.
"Lebih baik berhenti dan beristirahat sejenak daripada membahayakan nyawa sendiri dan orang lain," tutup Ipda Septian.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang tragedi lalu lintas di wilayah Bojonegoro, yang kerap kali disebabkan faktor kelalaian manusia. Masyarakat berharap agar aparat dapat meningkatkan patroli dan pengawasan, khususnya di jalur rawan kecelakaan.
(Red.R)
0 Comments:
Post a Comment