KOTA KEDIRI, iniberita.my.id–Pemerintah Kota Kediri bersama Perum Jasa Tirta intens melakukan langkah preventif terhadap kondisi Jembatan Lama yang menghubungkan wilayah kota di atas Sungai Brantas. Pada Selasa (20/5), tim gabungan turun langsung membersihkan tumpukan sampah dan material liar yang menyangkut di bagian kaki-kaki jembatan.
Jembatan ikonik yang telah berdiri sejak tahun 1869 ini kini memasuki usia 156 tahun, dan mulai menunjukkan tanda-tanda keausan struktural. Oleh karena itu, kajian teknis dan historis sedang dilakukan guna menentukan kondisi aktual dan potensi risiko yang bisa timbul.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kediri, Bagus Alit, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota berkomitmen untuk melestarikan bangunan bersejarah tersebut, tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan kelayakan.
“Jembatan ini adalah bagian dari warisan budaya yang sangat bernilai. Pemeliharaan rutin tetap dilakukan, dan sekarang kami sedang menggandeng tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan kajian teknis secara menyeluruh,” jelas Bagus.
Ia menambahkan, hasil dari kajian ini nantinya akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan strategi pelestarian dan perkuatan struktur, tanpa mengubah keaslian bentuk jembatan.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri, Yono Heryadi, mengakui bahwa hingga saat ini belum ada evaluasi teknis yang secara khusus mengukur ketahanan struktur jembatan yang sebagian besar komponennya terbuat dari besi tempa.
“Selama ini belum ada kajian resmi apakah struktur besi jembatan ini masih layak atau sudah rapuh. Maka perlu kita lakukan analisis kekuatan material dan potensi kerusakannya,” ujarnya.
Yono juga menegaskan, kajian ini bukan hanya bersifat dokumentatif, tetapi merupakan langkah awal mitigasi risiko keruntuhan, terutama karena jembatan ini masih dilintasi kendaraan dan pejalan kaki setiap hari.
“ITS akan memberikan rekomendasi teknis mengenai bagian mana yang perlu diperbaiki atau diperkuat. Hal ini agar kita bisa menjaga keamanan pengguna jembatan dan memastikan bangunan bersejarah ini tetap berdiri kokoh,” sambungnya.
Ia memastikan bahwa seluruh proses perbaikan nantinya akan dilakukan dengan konsultasi intensif bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya, untuk memastikan tidak ada perubahan bentuk asli jembatan.
“Intinya, kami ingin melakukan perbaikan yang bersifat restoratif, bukan rekonstruktif. Kami ingin mempertahankan nilai sejarah sekaligus menjamin keselamatan pengguna,” tegas Yono.
Untuk diketahui, Jembatan Lama Kediri bukan hanya menjadi sarana penghubung vital, tetapi juga menjadi ikon sejarah dan kebanggaan warga kota. Upaya pelestarian ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pengamat heritage dan pemerhati infrastruktur.
Pemkot Kediri berharap hasil kajian ITS bisa segera selesai, sehingga langkah-langkah teknis perbaikan dapat segera dilakukan sebelum kondisi jembatan mengalami kerusakan yang lebih parah.(red.a)

0 Comments:
Post a Comment