Surabaya, iniberita.my.id – Tren harga kebutuhan pokok di wilayah Jawa Timur kembali mengalami perubahan pada pertengahan April 2025. Beberapa komoditas utama, seperti susu bubuk dan cabai merah keriting, mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang menjadi manajer utama pengeluaran dapur.
Tak hanya sekadar angka, dinamika harga bahan pokok berdampak langsung pada keseharian masyarakat. Setiap rupiah yang bertambah pada harga komoditas, berarti penyesuaian pada alokasi belanja rumah tangga. Oleh sebab itu, mengetahui harga terbaru sembako bukan hanya soal informasi, tetapi juga soal strategi bertahan.
Rangkuman Harga Bahan Pokok di Jawa Timur – Rabu, 16 April 2025
Sembako, atau sembilan bahan pokok utama, adalah tulang punggung kebutuhan harian masyarakat Indonesia. Kebutuhan ini meliputi bahan makanan dan penunjangnya yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas dapur sehari-hari. Berikut data rata-rata harga bahan pokok di Jawa Timur, diambil dari sistem Siskaperbapo:
Beras Premium: Rp 14.453/kg
Beras Medium: Rp 12.476/kg
Gula Pasir Putih: Rp 17.320/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.670/liter
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.201/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.634/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 119.901/kg
Daging Ayam Ras: Rp 30.416/kg (turun Rp 780 atau 2,5%)
Daging Ayam Kampung: Rp 68.240/kg
Telur Ayam Ras: Rp 25.213/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 46.547/kg
Susu Bubuk Bendera: Rp 40.184/dos (naik Rp 1.197 atau 3,07%)
Susu Bubuk Indomilk: Rp 39.265/dos (naik Rp 1.545 atau 4,09%)
Cabai Merah Keriting: Rp 46.440/kg (naik Rp 1.340 atau 2,97%)
Cabai Rawit Merah: Rp 71.399/kg
Bawang Merah: Rp 43.259/kg
Bawang Putih: Rp 39.224/kg
Gas Elpiji: Rp 19.664/tabung
Mengapa Harga Sembako Berubah? Ini Penjelasan Pakar Ekonomi
Menurut para analis, fluktuasi harga sembako bukanlah hal yang terjadi secara acak. Ada banyak faktor yang saling berkaitan dan memengaruhi harga-harga ini, di antaranya:
Kondisi Pasar: Permintaan yang meningkat tanpa dibarengi pasokan yang cukup akan memicu kenaikan harga.
Cuaca dan Musim: Musim hujan atau kekeringan ekstrem bisa mengganggu hasil panen, khususnya sayuran dan cabai.
Kebijakan Pemerintah: Seperti pembatasan impor, pencabutan subsidi, atau perubahan tarif pajak.
Biaya Produksi dan Distribusi: Kenaikan harga BBM, pupuk, hingga logistik akan berujung pada naiknya harga jual.
Nilai Tukar Mata Uang: Untuk bahan pokok yang sebagian bergantung pada impor, nilai tukar rupiah sangat berpengaruh.
Inflasi dan Ketidakstabilan Ekonomi: Situasi makroekonomi dapat menggiring harga-harga kebutuhan pokok ke angka yang tak terduga.
Catatan Penting untuk Konsumen
Kondisi harga yang terus berubah membuat masyarakat perlu lebih cermat dalam mengatur keuangan. Berikut beberapa tips bijak dari pakar konsumsi rumah tangga:
Perhatikan Harga Harian: Manfaatkan aplikasi atau situs resmi pemerintah seperti Siskaperbapo.
Rencanakan Menu Secara Fleksibel: Gantilah bahan makanan dengan alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan nilai gizi.
Belanja di Pasar Tradisional: Harga cenderung lebih rendah dibandingkan toko modern.
Manfaatkan Promo dan Diskon: Khususnya untuk produk-produk susu dan minyak goreng.
Kesimpulan:
Harga sembako di Jawa Timur hari ini menunjukkan bahwa kondisi pasar pangan nasional masih rentan terhadap perubahan faktor ekonomi dan alam. Pemerintah diharapkan terus memantau serta melakukan intervensi bila diperlukan agar masyarakat tetap mendapatkan akses kebutuhan dasar dengan harga yang terjangkau.(Red.R)
0 Comments:
Post a Comment