Ancaman Hama Burung
Burung pipit dan jenis burung pemakan padi lainnya menjadi ancaman utama bagi hasil panen para petani di Cilincing. Serangan burung biasanya memuncak saat tanaman padi memasuki masa matang. Jika tidak diatasi, burung-burung ini dapat menghabiskan sebagian besar hasil panen, menyebabkan kerugian signifikan.
Tiup Trompet sebagai Solusi Tradisional
Para petani menggunakan trompet sederhana yang terbuat dari bahan-bahan lokal, seperti bambu dan plastik, untuk mengusir burung. Trompet tersebut ditiup bergantian oleh anggota keluarga atau pekerja di sawah. Suara trompet yang nyaring diharapkan dapat membuat burung-burung enggan mendekati area persawahan.
"Kami harus berjaga dari pagi hingga sore. Kalau tidak begini, burung-burung akan habiskan padi kami," ujar Wahyudi, salah seorang petani di Cilincing.
Kendala dan Harapan
Meskipun metode ini cukup efektif, petani mengakui bahwa cara ini memerlukan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Mereka berharap adanya bantuan teknologi sederhana, seperti jaring pengaman atau alat pengusir burung otomatis, untuk meringankan beban mereka.
"Kami sudah coba pasang orang-orangan sawah, tapi kurang efektif. Trompet ini masih jadi cara paling ampuh," tambah Wahyudi.
Peran Pemerintah
Kepala Dinas Pertanian Jakarta Utara, Siti Nurhayati, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan solusi lebih modern untuk membantu petani menghadapi hama burung. "Kami akan mengusulkan program subsidi alat pengusir burung otomatis atau distribusi jaring pengaman bagi petani kecil," ujarnya.
Dengan semangat dan kerja keras, petani di Cilincing terus berjuang menjaga hasil panen mereka agar tetap maksimal meski harus menghadapi tantangan dari alam
0 Comments:
Post a Comment