Jakarta, iniberita.my.id – Gempa Megathrust kembali menjadi sorotan, mengingat potensi bencana besar yang dapat terjadi di wilayah Indonesia. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa meskipun tidak ada tanda-tanda gempa besar akan terjadi dalam waktu dekat, potensi gempa di zona seismic gap Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tetap harus diwaspadai.
"Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi kita di Indonesia akan potensi gempa di zona seismic gap Selat Sunda dan Mentawai-Siberut," ujar Daryono.
Seismic Gap di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut
- Selat Sunda: Terakhir kali mengalami gempa besar pada 1957 dengan usia seismic gap mencapai 267 tahun.
- Mentawai-Siberut: Gempa besar terakhir terjadi pada 1797 dengan usia seismic gap 227 tahun.
Daryono menegaskan bahwa kedua zona ini memiliki periode seismic gap yang jauh lebih panjang dibandingkan zona lain, seperti Tunjaman Nankai di Jepang, yang mengalami gempa terakhir pada Agustus 2024 setelah 78 tahun dari gempa sebelumnya di 1946.
"Wilayah ini sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar, tetapi bukan berarti akan terjadi dalam waktu dekat," jelas Daryono.
Mitigasi Jadi Prioritas
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan bahwa pembahasan soal gempa Megathrust bertujuan agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi dampaknya.
"Isu Megathrust bukanlah hal baru. Ini sudah lama, tapi kami terus mengingatkan agar segera dilakukan mitigasi, bukan hanya sekadar wacana," ujar Dwikorita.
Beberapa langkah antisipasi yang telah dilakukan BMKG meliputi:
- Pemasangan Sensor Tsunami InaTEWS: Sensor peringatan dini tsunami ditempatkan menghadap zona seismic gap.
- Edukasi dan Pendampingan: Masyarakat lokal hingga internasional diedukasi, termasuk mendampingi pemerintah daerah dalam membangun jalur evakuasi, shelter tsunami, dan sistem peringatan dini.
- Kolaborasi Internasional: BMKG tergabung dalam Indian Ocean Tsunami Information Center yang mengedukasi 25 negara di Samudera Hindia.
- Pengecekan Berkala: Sistem peringatan dini diperiksa secara rutin, termasuk yang dihibahkan ke pemerintah daerah.
- Penyebaran Informasi Cepat: Dengan bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika, BMKG menyebarluaskan peringatan dini secara real-time.
Mitigasi Bencana, Tugas Bersama
Potensi gempa besar di zona Megathrust mengingatkan pentingnya kesiapan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Infrastruktur mitigasi yang kuat dan edukasi yang berkesinambungan diharapkan dapat meminimalkan risiko bencana.
“Tidak hanya bicara soal risiko, tetapi ayo bersama-sama bertindak untuk mitigasi,” tutup Dwikorita. (Red.D)
0 Comments:
Post a Comment