Jakarta — Maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah dalam beberapa pekan terakhir kembali memicu keprihatinan publik. Sejumlah insiden yang menimpa pelajar di berbagai daerah dianggap sebagai alarm keras bahwa kekerasan antarsiswa kini semakin meresahkan. Situasi ini bahkan mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang meminta penanganan tegas dan menyeluruh agar kasus serupa tidak terulang.
Salah satu kasus yang mendapat sorotan luas adalah perundungan yang menimpa pelajar SMP Negeri 19 Tangerang Selatan berinisial MH (13). Korban mengalami luka fisik dan trauma mendalam setelah menjadi sasaran tindakan kekerasan dari rekan sebayanya. Meski telah mendapatkan perawatan intensif selama sepekan, MH akhirnya meninggal dunia pada Minggu (16/11) pagi di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Kepastian mengenai meninggalnya korban disampaikan pihak kepolisian. Kapolres Tangerang Selatan melalui Kasi Humas Polres Tangsel menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan menegaskan bahwa proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional untuk mengungkap seluruh fakta di balik insiden tersebut.
Korban sebelumnya dirawat dalam kondisi kritis. Penyidik telah berkoordinasi dengan tenaga medis untuk memahami penyebab pasti yang memperburuk kondisi korban. “Kami sudah bertemu keluarga korban dan tetap memberikan ruang empati selama korban masih menjalani perawatan,” ujar salah satu pejabat kepolisian kepada awak media.
Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Dalam penyelidikan awal, setidaknya enam saksi sudah diperiksa. Mereka adalah pihak-pihak yang berada di lokasi atau memiliki informasi langsung terkait insiden perundungan tersebut. Pihak kepolisian juga telah kembali bertemu keluarga korban saat melayat, sekaligus memastikan proses hukum berjalan transparan dan berkeadilan.
Penyidik menegaskan akan membuka diri terhadap setiap informasi dari keluarga maupun masyarakat yang mengetahui detail kejadian.
Presiden Prabowo Beri Atensi Serius
Melihat rentetan kejadian serupa di berbagai daerah, Presiden Prabowo Subianto turut memberikan perhatian khusus. Usai menghadiri peluncuran perangkat pembelajaran digital berupa interactive flat panel (IFP) di SMPN 4 Kota Bekasi, Prabowo menegaskan bahwa setiap kasus perundungan di sekolah harus diselesaikan dengan serius.
Saat ditanya mengenai insiden perundungan yang menimpa siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, Prabowo menegaskan pentingnya langkah nyata dalam mencegah kekerasan antar pelajar. “Itu harus kita atasi,” ujarnya tegas kepada awak media.
Pernyataan ini mempertegas sikap pemerintah bahwa dunia pendidikan harus menjadi ruang aman bagi seluruh siswa, bukan tempat di mana kekerasan dan intimidasi dibiarkan berkembang.
Mendikdasmen Siapkan Tim Penanganan Antibullying
Menindaklanjuti instruksi Presiden, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan rencana pembentukan tim khusus untuk menangani kasus perundungan di sekolah. Tim ini nantinya akan menempatkan pendekatan humanis namun tegas, serta melibatkan berbagai pihak mulai dari guru, orang tua, siswa, hingga masyarakat.
Abdul Mu’ti juga berencana menerbitkan regulasi baru berupa Peraturan Menteri yang akan memperbarui aturan penanganan bullying sebelumnya. Aturan tersebut diharapkan mampu memberikan pedoman yang lebih jelas dan komprehensif bagi sekolah dalam mencegah tindakan kekerasan.
“Tim akan dibentuk langsung di lingkungan sekolah dengan melibatkan orang tua, murid, serta masyarakat agar pencegahan dapat berjalan menyeluruh,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa dengan keterlibatan semua pihak, kekerasan yang selama ini terjadi di berbagai daerah dapat ditekan semaksimal mungkin.
Namun, mengenai kasus bullying yang terjadi di Tangsel, Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya masih menunggu laporan lengkap. Proses hukum saat ini sepenuhnya ditangani kepolisian.
“Saat ini kasus tersebut sedang dalam penanganan pihak kepolisian, sehingga kami belum menerima laporan mendetail,” jelasnya.
Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat menjadi awal dari perbaikan sistem perlindungan pelajar, agar sekolah benar-benar menjadi ruang yang aman, ramah, dan mendukung perkembangan siswa.
(Red.EH)
0 Comments:
Post a Comment