Polda Jatim Pastikan Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny Berlanjut ke Proses Hukum

 

iniberita.my.id Sidoarjo – Kepolisian Daerah Jawa Timur memastikan proses hukum terkait insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, akan terus berlanjut. Langkah hukum itu akan dilakukan setelah seluruh proses identifikasi korban rampung oleh tim gabungan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas. Saat ini, penyelidikan tengah berjalan dan akan segera ditingkatkan ke tahap penyidikan.

“Bapak Kapolda sudah menyampaikan secara tegas bahwa penegakan hukum pasti dilakukan. Saat ini penyelidikan sedang berjalan dan akan kami tingkatkan ke penyidikan,” ujar Jules di Surabaya, Selasa (7/10) malam.

Jules menjelaskan, sementara proses penyelidikan berlangsung, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih bekerja untuk memastikan seluruh jenazah korban teridentifikasi dengan akurat.

“Kami memahami duka yang mendalam dari keluarga korban, namun kami mohon masyarakat bersabar. Tim DVI terus bekerja agar setiap korban bisa dikenali dan diserahkan secara layak kepada keluarga,” katanya.

Evaluasi Struktur dan Pemeriksaan Material

Menurut Jules, operasi pencarian korban di lokasi reruntuhan telah resmi dinyatakan selesai oleh Basarnas, namun tahapan pascabencana masih berlanjut. Proses identifikasi, pemeriksaan laboratorium material bangunan, serta pembersihan puing masih dilakukan untuk mendukung penyidikan.

“Evaluasi terhadap struktur bangunan juga sedang dilakukan. Tim penyidik telah mengambil sejumlah sampel seperti tulangan besi dan beton untuk diperiksa di laboratorium. Semua langkah dilakukan berjenjang dan profesional,” jelasnya.

Ia menambahkan, kepolisian akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penyebab utama ambruknya bangunan ponpes tersebut. Hasil analisis teknis dan investigasi diharapkan menjadi dasar bagi proses hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.

“Kami mengimbau seluruh pihak untuk mendukung agar proses hukum berjalan transparan dan optimal. Prinsipnya, setiap temuan di lapangan akan dikembangkan sesuai bukti yang ada,” tandasnya.

Kasus robohnya Ponpes Al Khoziny telah menimbulkan korban jiwa puluhan orang dan menjadi salah satu tragedi konstruksi terparah di Jawa Timur sepanjang tahun ini. Pemerintah dan aparat penegak hukum kini menaruh perhatian serius terhadap aspek keselamatan bangunan pendidikan dan keagamaan di seluruh wilayah.

(Red.EH)

0 Comments:

Post a Comment