Dosen UIN Walisongo Abdullah jadi Ketua Persatuan Kartunis Indonesia

 


iniberita.my.id  Semarang — Dosen UIN Walisongo Semarang, Abdullah Ibnu Thalhah, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Kartunis Indonesia (PAKARTI) periode 2025–2030. Pemilihan ini berlangsung secara aklamasi dalam Musyawarah Besar (Mubes) PAKARTI di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, Minggu (19/10). 

Acara tersebut menjadi puncak dari kegiatan Semarang CartoonFest 2025 dan FGD Museum Kartun Indonesia, yang diikuti ratusan kartunis dari berbagai daerah di Indonesia serta 141 kartunis dunia dari 25 negara.


Terpilihnya Abdullah disambut hangat oleh para kartunis dan peserta Mubes. Sosoknya dikenal sebagai akademisi sekaligus seniman yang aktif memperjuangkan pengakuan kartun sebagai bagian dari warisan budaya visual bangsa.

 Dalam pidato perdananya, Abdullah menegaskan bahwa jabatan ini bukan sekadar posisi formal, tetapi tanggung jawab budaya untuk membawa PAKARTI menjadi wadah kreativitas, solidaritas, dan kritik sosial bagi para kartunis Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya mewujudkan Museum Kartun Indonesia sebagai simbol peradaban visual nasional.


Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Semarang. Dalam sambutannya, Samsul Siregar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menegaskan komitmen Pemkot untuk menjadikan Semarang sebagai rumah bagi Museum Kartun Indonesia. Sementara itu, anggota DPR RI Samuel Wattimena menyebut bahwa kartun bukan sekadar media hiburan, melainkan cara bangsa ini bercermin secara cerdas dan berbudaya.


Selain pemilihan ketua, acara juga diwarnai dengan penyerahan simbolik karya maestro kartun Mayor Haristanto kepada panitia Museum Kartun Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan pelestarian karya kartunis nasional. Haristanto berharap langkah ini menjadi awal lahirnya museum yang mencatat sejarah dan perjalanan kartun Indonesia.


Meskipun dipersiapkan dalam waktu singkat, Semarang CartoonFest 2025 sukses menarik partisipasi besar dengan ribuan pengunjung. Antusiasme ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap dunia kartun dan peran pentingnya dalam komunikasi sosial.


Kartunis senior Jitet Kustana menilai Abdullah memiliki visi kuat untuk mengangkat martabat kartun Indonesia di tingkat global. “Beliau bukan hanya kartunis, tapi juga pendidik dan organisator yang punya visi kebangsaan. Ini saatnya kartun Indonesia naik kelas,” ujarnya.


Dengan semangat baru ini, Mubes PAKARTI 2025 menandai era baru bagi dunia kartun Indonesia. Abdullah berharap gerakan ini tidak hanya berfokus pada humor dan kritik sosial, tetapi juga memperkuat posisi kartun sebagai arsip pemikiran bangsa dan artefak budaya visual.

 “Dari Semarang, kita mulai babak baru. Kartun bukan hanya alat kritik, tapi warisan budaya yang merekam sejarah bangsa,” tutupnya. (Red.EH)

0 Comments:

Post a Comment