KEDIRI, iniberita.my.id – Pemerintah Kabupaten Kediri tengah fokus membenahi sejumlah destinasi wisata unggulan, salah satunya Gunung Kelud. Langkah ini diambil untuk menjadikan Bumi Panjalu sebagai salah satu tujuan wisata yang mampu menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, mengungkapkan bahwa pengembangan kawasan Gunung Kelud akan tetap dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan. "Upaya revitalisasi akan terus berjalan, namun kami pastikan semua pembangunan mengikuti aturan zona bahaya yang telah ditetapkan," ujarnya.
Gunung Kelud dikenal memiliki siklus erupsi sekitar 20 tahun sekali. Oleh karena itu, sebagian wilayah di sekitarnya dikategorikan sebagai zona rawan bencana. “Kami selalu berkoordinasi dengan tim vulkanologi. Saat ini radius rawan telah ditetapkan sejauh 5 kilometer dari kawah,” tambah Mustika.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan permanen tidak akan dilakukan dalam radius bahaya tersebut. Kajian lanjutan masih akan dilakukan untuk memastikan seluruh pengembangan tetap dalam koridor keamanan.
Dari sisi infrastruktur, menurut Mustika, beberapa titik jalan menuju puncak sudah dibeton. Namun ada pula bagian yang belum bisa diperbaiki karena masuk dalam radius bahaya. Selain itu, sejumlah fasilitas penunjang keselamatan juga masih kurang.
“Beberapa tikungan belum dilengkapi pelindung jalan atau guardrail. Bahkan ada guardrail yang hilang dan lampu penerangan yang belum terpasang,” katanya. Pihaknya menilai perlunya penambahan rambu lalu lintas dan papan peringatan untuk meningkatkan keselamatan pengunjung.
Di sisi lain, fasilitas umum juga masih minim. “Di area puncak masih belum tersedia toilet. Ini akan kami bangun dalam rencana tahap selanjutnya,” jelas Mustika.
Diharapkan dengan pembenahan ini, tingkat kunjungan ke Gunung Kelud akan meningkat, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga setempat.
Senada dengan hal itu, Penjabat (PJ) Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Nuryani, berharap pengembangan kawasan wisata Kelud mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
"Kalau wisata Kelud kembali ramai, otomatis usaha warga seperti kuliner, penginapan, dan oleh-oleh juga akan hidup," terangnya.
Ia juga mendorong agar agenda berskala nasional maupun internasional digelar di sekitar Gunung Kelud, agar destinasi ini kembali dikenal luas. “Pagelaran budaya dan kesenian tradisional bisa jadi daya tarik tersendiri, dan itu perlu terus dilestarikan,” tutupnya.(red.al)

0 Comments:
Post a Comment