KEDIRI, iniberita.my.id – Keindahan arsitektur Bandara Dhoho Kediri memikat hati para istri kepala daerah serta delegasi Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) IV APEKSI ke-13. Dalam agenda Ladies Program: City Tour yang digelar Kamis (17/7/2025), mereka dibuat takjub oleh kemegahan bandara yang dikelola PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha PT Gudang Garam Tbk.
Rombongan diterima langsung oleh Direktur SDHI Maksin Arisandi, sebelum diajak menyusuri kawasan bandara yang merupakan proyek pertama Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited di Indonesia. Arsitekturnya yang modern dipadukan dengan unsur lokal Jawa Timur, dinilai memberikan kesan megah sekaligus hangat.
Ketua TP PKK Kota Mojokerto, Lina Desriana Arisandi, menyampaikan kekagumannya terhadap desain Bandara Dhoho. Ia menilai bandara ini bukan hanya sekadar simpul transportasi, tapi juga memiliki potensi besar sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan selatan Jawa Timur.
"Menurut saya arsitekturnya elegan sekali, ada nuansa modern tapi tetap membawa identitas budaya. Harapannya, bandara ini ke depan bisa lebih ramai dan turut menggeliatkan sektor wisata serta ekonomi, khususnya di Kediri dan daerah sekitarnya," ujar Lina.
Lina bahkan menyebut bahwa dirinya lebih memilih menggunakan Bandara Dhoho ketimbang Bandara Juanda di Surabaya. Selain fasilitasnya yang memadai, udara di sekitar Kediri dirasa lebih nyaman dan menyegarkan.
"Secara pribadi, saya lebih suka Dhoho. Fasilitasnya bagus, udaranya sejuk. Lebih nyaman dibandingkan tempat lain," ungkapnya.
Tak hanya mengunjungi bandara, peserta juga diajak menikmati kekayaan budaya lokal. Dalam sesi city tour, mereka disuguhkan fashion show tenun ikat khas Bandar Kidul, yang merupakan warisan tekstil tradisional Kota Kediri.
Para model tampil menawan membawakan busana hasil kreasi dari kain tenun berusia ratusan tahun, yang dikembangkan dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan identitas lokal. Banyak peserta mengaku kagum atas keunikan motif dan kualitas tenun Kediri.
"Tenun Kota Kediri ini unik dan khas, tidak ditemukan di tempat lain. Sangat menawan dan bisa dikembangkan lebih luas lagi," tambah Lina Desriana.
Melalui program ini, Kota Kediri tidak hanya menunjukkan kemajuan infrastruktur, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi daerah yang luar biasa kepada para tamu dari berbagai kota di Indonesia.(RED.AL)

0 Comments:
Post a Comment