Hubungan Memburuk, Donald Trump dan Elon Musk Terlibat Perang Ucapan di Depan Publik

  


INTERNASIONAL,  iniberita.my.id  – Ketegangan antara mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO Tesla sekaligus pemilik X (dulu Twitter), Elon Musk, kembali memuncak. Dua tokoh berpengaruh dunia itu saling melontarkan ancaman balasan secara terbuka di tengah sorotan publik global.

Perselisihan mereka kali ini dipicu oleh perbedaan pandangan terkait rancangan kebijakan pajak yang tengah dibahas di Kongres. Elon Musk diketahui menentang keras usulan pajak yang didorong oleh Trump dan sekutunya, dengan menyebut aturan tersebut akan melemahkan sektor inovasi dan teknologi di AS.

Konflik ini sekaligus mengakhiri masa-masa pendekatan politik antara keduanya, setelah sebelumnya sempat terlihat saling mendukung pada sejumlah isu.

Dua Tokoh, Dua Arah Pandang

Kritik Elon Musk yang dilontarkan melalui akun media sosial pribadinya memicu respons keras dari Trump, yang tak tinggal diam dan membalas dalam pidato terbuka.

Trump menyindir Musk sebagai "pengusaha yang tidak tahu berterima kasih", sementara Musk membalas dengan menuduh Trump hanya memikirkan kepentingan pribadi dan politik, bukan masa depan bangsa.

Publik Bertanya: Siapa yang Lebih Kaya?

Perseteruan ini bukan hanya menarik dari sisi politik, tetapi juga dari sisi ekonomi. Banyak pihak mulai membandingkan kekayaan dua tokoh tersebut.

Menurut peringkat miliarder global yang dirilis Bloomberg Billionaires Index, Elon Musk masih menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di dunia, dengan kekayaan yang berasal dari kepemilikannya atas Tesla, SpaceX, dan X Corp.

Sementara itu, kekayaan Trump jauh di bawah Musk, meskipun ia masih tercatat sebagai salah satu pengusaha paling tajir di dunia politik. Sumber utama kekayaannya berasal dari bisnis real estate dan lisensi nama Trump yang digunakan secara global.

Spekulasi Kepentingan Politik

Analis menilai bahwa konflik ini berpotensi berdampak besar pada dinamika politik menjelang pemilu mendatang di AS. Musk yang selama ini dikenal sebagai tokoh independen, kini semakin vokal mengkritik kubu sayap kanan.

Sementara itu, Trump yang berambisi kembali maju sebagai calon presiden, berusaha mengamankan basis pendukungnya dari pengaruh tokoh-tokoh teknologi seperti Musk.(red.al)

0 Comments:

Post a Comment