SLEMAN, iniberita.my.id – Suasana mencekam terjadi di kawasan Bantulan, Kapanewon Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu dini hari (5/7/2025). Ratusan pengemudi ojek daring mengepung sebuah rumah yang dihuni pria berinisial T, setelah ia diduga menganiaya seorang rekan sesama driver.
Insiden pemukulan terhadap seorang pengemudi terjadi dua hari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (3/7/2025), dan memicu kemarahan komunitas driver online.
Polisi Beri Pengamanan Ketat, Massa Tak Terkendali
AKP Wahyu Agha Ari Septyan, Kasat Reskrim Polresta Sleman, menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya menenangkan situasi dan menghalau massa dari lokasi untuk mencegah bentrok.
“Pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun, beberapa orang tetap bertahan dan kembali mendekat ke rumah tersebut,” ujar Agha.
Aksi massa yang tidak terkendali justru menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum. Sebuah mobil milik Polsek Godean yang dikerahkan ke lokasi pun menjadi sasaran amukan. Kendaraan itu digulingkan, kaca pecah, dan bodi penyok.
“Lampu jalan juga ada yang dicopot. Kami sudah kumpulkan bukti CCTV dari sekitar lokasi kejadian,” tambahnya.
Kronologi Awal Kericuhan
Insiden ini bermula ketika seorang pengemudi ojek online mengantarkan pesanan makanan ke rumah T. Saat itu, ia datang bersama kekasihnya.
T yang menerima pesanan merasa kesal atas keterlambatan pengantaran. Pacar korban sempat mencoba menjelaskan alasan teknis, namun T justru merespons dengan nada tinggi dan menyuruh wanita itu diam.
“Aku ini orang pelayaran, ngerti disiplin nggak?” ujar T seperti ditirukan warga.
Tak lama setelahnya, terjadi pemukulan terhadap sang driver, yang kemudian menyebar di kalangan komunitas pengemudi ojek online hingga memicu kemarahan massal.
Keterangan Ketua RT Setempat
Nur Salim, Ketua RT 03 Bantulan, membenarkan bahwa rumah yang didatangi massa merupakan milik orang tua T. Ia menyebut, T bekerja di sektor kepabeanan dan selama ini berdinas di luar Jawa.
“Dia kerja di Kalimantan, dan saat ini pulang ke Sleman untuk menjemput orang tuanya yang baru tiba dari ibadah haji,” jelas Salim.
Ia juga menuturkan bahwa T jarang berada di rumah tersebut karena lebih sering berdinas di luar daerah.
Polisi Lakukan Penyelidikan dan Inventarisasi Kerusakan
Hingga kini, polisi masih menyelidiki dugaan penganiayaan sekaligus mengidentifikasi pelaku perusakan. Aparat mengimbau seluruh pihak agar menahan diri dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada kepolisian.
Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena memicu keresahan dan potensi konflik horizontal di tengah masyarakat.(red.al)

0 Comments:
Post a Comment