Pramac Racing Dihadapkan Pilihan Besar: Antara Pengalaman Jack Miller atau Talenta Muda Toprak Razgatlioglu

  


 iniberita.my.id –Tim satelit Yamaha yang baru, Pramac Racing, kini tengah berada di persimpangan penting menjelang musim 2025. Setelah santer dikabarkan akan mengakhiri kemitraan panjangnya dengan Ducati dan beralih ke Yamaha, perhatian kini tertuju pada siapa yang akan mengisi kursi pembalap utama di tim tersebut.

Dua nama besar masuk dalam radar: Jack Miller, pembalap asal Australia yang sarat pengalaman, dan Toprak Razgatlioglu, rising star asal Turki yang telah mencetak sejarah di World Superbike (WorldSBK).

Jack Miller, yang kini membela tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing, diketahui kontraknya akan berakhir pada penghujung musim ini. Dengan portofolio prestasi di tim papan atas seperti Ducati dan Honda, Miller dinilai sebagai sosok yang bisa memberikan konsistensi dan kestabilan di tengah fase transisi Pramac.

“Jack adalah pembalap dengan jam terbang tinggi. Dalam masa penyesuaian dengan motor baru Yamaha, dia bisa menjadi jembatan penting antara data teknis dan pengembangan tim,” ungkap seorang analis MotoGP.

Namun di sisi lain, nama Toprak Razgatlioglu bukan sekadar kuda hitam. Juara Dunia WorldSBK 2021 itu telah lama dikaitkan dengan MotoGP dan performanya saat menjalani beberapa tes bersama Yamaha mendapat pujian tinggi, terutama dalam hal kemampuan adaptasi dan gaya balap agresifnya yang khas.

Banyak pihak meyakini bahwa Yamaha memiliki agenda jangka panjang untuk menjadikan Toprak sebagai ikon baru di kelas premier, apalagi mengingat usianya yang masih di puncak produktivitas dan popularitasnya yang terus meningkat, khususnya di kawasan Eropa dan Timur Tengah.

Namun, pertanyaan besarnya: Apakah Pramac berani mengambil risiko menduetkan rookie dalam musim penuh ketidakpastian?

Tim Pramac sendiri selama ini dikenal sebagai skuad yang cerdas dalam memadukan pengembangan pembalap muda dan hasil kompetitif di lintasan. Mereka adalah lumbung talenta yang turut melahirkan nama besar seperti Johann Zarco, Francesco Bagnaia, dan Jorge Martín.

“Kami harus melihat tidak hanya performa sesaat, tapi juga arah jangka panjang tim. Apakah kami ingin pembalap yang langsung bisa kompetitif, atau investasi untuk 2–3 musim ke depan,” ungkap seorang sumber internal tim yang enggan disebutkan namanya.

Yamaha dan Pramac: Proyek Besar di Balik Layar

Keputusan Pramac untuk beralih ke Yamaha diperkirakan akan mengubah peta kekuatan tim-tim independen di MotoGP. Yamaha yang selama ini kesulitan mencari mitra satelit sejak ditinggal Petronas SRT dan RNF, sangat berharap pada Pramac untuk menjadi laboratorium pengembangan sekaligus penyokong data untuk tim pabrikan.

Dalam konteks ini, memilih pembalap pun menjadi keputusan strategis. Miller bisa menjadi pelatih alami untuk pengembangan motor YZR-M1, sementara Toprak adalah proyek jangka panjang yang bisa mendefinisikan ulang citra Yamaha di MotoGP.

Kini, semua mata tertuju ke Pramac Racing. Apakah mereka akan bermain aman dengan mengandalkan pengalaman Miller? Atau justru berani bertaruh pada energi muda dan gaya flamboyan Toprak?

Jawaban dari teka-teki ini bukan hanya akan menentukan arah tim, tetapi juga masa depan Yamaha di MotoGP.(red.a)

0 Comments:

Post a Comment