KEDIRI, iniberita.my.id – Ketatnya pengawasan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tak lantas membuat narapidana (napi) jera. Sebaliknya, mereka justru semakin kreatif menyiasati sistem pengamanan untuk menjalankan praktik terlarang, termasuk penyelundupan narkotika.
Meski telah dilengkapi alat pendeteksi canggih seperti X-Ray scanner, sejumlah narapidana tetap berupaya memasukkan sabu-sabu ke dalam Lapas. Modusnya beragam, mulai dari menyembunyikan barang haram itu di dalam makanan dan minuman kemasan hingga menyelipkannya dalam mie instan.
Salah seorang warga binaan, Roy (nama samaran), mengakui keberadaan alat X-Ray mempersempit ruang gerak para napi. “Sekarang apa-apa kelihatan. Dulu mungkin bisa lewat makanan, tapi sekarang semua terbaca di monitor,” ungkap Roy kepada wartawan.
Namun, ia juga tak menampik bahwa hasrat untuk kembali mengonsumsi sabu masih muncul. Bahkan, ia sempat terpikir untuk menyelundupkan sabu ke dalam kemasan kopi bubuk. “Belum sempat saya coba, tapi pernah kepikiran. Cuma takut ketahuan dan masa tahanan nambah,” ujarnya.
Roy mengaku sudah mulai menyerah pada keinginan menyelundupkan handphone atau barang terlarang lainnya. Menurutnya, titik-titik yang dulu dianggap aman, kini sudah tidak lagi bisa diandalkan. “Angel saiki ndelikno HP (sulit sekarang sembunyikan HP),” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Omi, napi lainnya. Ia pernah menyelundupkan sabu-sabu dalam mie instan dengan menyisipkan di bagian tengahnya. Modus itu sempat lolos, namun tak berlangsung lama. Aksinya terbongkar saat petugas Lapas melakukan razia rutin. “Waktu itu sempat berhasil, tapi kemudian ketahuan. Sekarang lebih hati-hati,” tuturnya.
Menurutnya, tak hanya alat yang canggih, naluri petugas Lapas dalam membaca gerak-gerik napi juga semakin tajam. Bahkan razia dilakukan secara acak dan tak mengenal waktu. “Malam-malam juga dicek. Semua dinding diketuk, lantai diperiksa,” tambahnya.
Peningkatan pengamanan ini merupakan respons atas sejumlah kasus peredaran narkoba yang dikendalikan dari balik jeruji. Pihak Lapas menambah frekuensi razia serta memperketat prosedur pemeriksaan barang titipan dari luar.
Meskipun teknologi dan pengawasan makin canggih, kenyataan bahwa masih ada upaya penyelundupan menunjukkan bahwa pembinaan moral di dalam Lapas perlu terus ditingkatkan. Karena sejatinya, hukuman penjara bukan hanya soal mengurung tubuh, tetapi juga membebaskan jiwa dari kebiasaan buruk masa lalu.(RED.AL)

0 Comments:
Post a Comment