Cegah Cacing Hati, DKPP Intensifkan Pengawasan Kurban di Kediri


KEDIRI,  iniberita.my.id – Momen Idul Adha dimanfaatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri untuk memastikan keamanan konsumsi daging kurban. Sejumlah petugas diterjunkan ke berbagai lokasi penyembelihan, termasuk di tempat ibadah dan lingkungan warga.

Salah satu titik pemantauan yang mendapat perhatian khusus adalah Masjid Agung An-Nuur di Pare. Di lokasi ini, tim DKPP memeriksa puluhan ekor hewan kurban yang disembelih usai pelaksanaan salat Idul Adha. Beberapa di antaranya merupakan hewan kurban milik tokoh penting, seperti Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

“Semua penyembelihan dilakukan serentak setelah salat Id, dan selesai sebelum salat Jumat,” terang Ketua Takmir Masjid An-Nuur, Dafid Fuadi.

Pelaksana tugas Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyatakan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan pasca-penyembelihan (post mortem). Tujuannya adalah memeriksa kesehatan daging dan organ dalam, terutama hati.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua hewan, termasuk milik pejabat, dalam kondisi sehat. Daging dan jeroannya aman untuk dikonsumsi,” ungkap Tutik.

Fokus Pemeriksaan: Cacing Hati Masih Jadi Ancaman

Pengalaman tahun-tahun sebelumnya membuat DKPP lebih waspada terhadap temuan cacing hati pada hewan kurban. Organ ini kerap menjadi tempat berkembangnya parasit yang bisa membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi.

Untuk itu, selain menerjunkan tim ke kecamatan dan desa-desa, DKPP juga mengimbau masyarakat untuk lebih jeli saat mengolah jeroan secara mandiri. Jika ditemukan hati dengan permukaan tidak rata, terdapat benjolan, atau bentuk tepi hati tampak tumpul, sebaiknya jeroan tersebut tidak dikonsumsi.

“Tanda-tanda infeksi cacing hati bisa dikenali secara visual. Bila ada benjolan atau bagian hati tampak aneh, segera iris dan periksa lebih dalam. Jika ditemukan cacing, hati harus dikubur dan tidak dibagikan,” jelas Tutik.

Kota Kediri: Pemeriksaan Ketat di Rumah Potong Hewan

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri juga melakukan pengawasan ketat di Rumah Potong Hewan (RPH). Kepala DKPP Kota Kediri, M. Ridwan, menjelaskan bahwa penyembelihan di RPH dilakukan dengan pengawasan dokter hewan.

“Pada hari pertama pelaksanaan, semua hewan kurban yang kami periksa dalam kondisi sehat. Organ dalam pun bebas dari parasit seperti cacing hati,” ungkapnya.

Ridwan juga mengingatkan masyarakat yang melakukan penyembelihan secara mandiri agar memperhatikan pengelolaan limbah hewan. Limbah seperti darah dan kotoran tidak boleh dibuang sembarangan karena bisa menimbulkan risiko penyebaran penyakit ke hewan lain maupun lingkungan.

“Limbah padat sebaiknya ditimbun di tanah, bukan dibuang ke sungai atau tempat sampah umum,” imbaunya.

Masyarakat Diminta Lebih Aktif dalam Pengawasan

DKPP juga berharap agar masyarakat ikut berperan dalam menjaga kualitas daging kurban yang dikonsumsi. Pemeriksaan sederhana terhadap jeroan bisa dilakukan secara mandiri, apalagi jika lokasi penyembelihan tidak dijangkau petugas.

“Kami tidak bisa hadir di setiap titik, maka partisipasi warga sangat dibutuhkan,” tambah Tutik.

Dengan pengawasan bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan pelaksanaan kurban tidak hanya membawa keberkahan, tetapi juga tetap terjaga dari sisi kesehatan dan lingkungan.(red.a)

0 Comments:

Post a Comment