Larangan Outing Class ke Luar Kota Probolinggo Tuai Protes, DPRD Minta Kebijakan Dikaji Ulang

  


Probolinggo, iniberita.my.id – Kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo yang melarang pelaksanaan kegiatan outing class atau pembelajaran di luar kelas di luar wilayah kota menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari kalangan legislatif, khususnya anggota DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi NasDem, Sibro Malisi.

Menurut Sibro, surat edaran tersebut dianggap tidak berpihak pada kebutuhan pendidikan dan membatasi pengalaman belajar siswa. Ia menyebut bahwa banyak orang tua merasa dirugikan karena kegiatan outing class merupakan momen penting dalam pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga praktik dan eksplorasi langsung.

“Kami menerima banyak keluhan dari wali murid. Kebijakan ini bukan hanya membatasi ruang gerak siswa, tapi juga menghilangkan kesempatan mereka untuk belajar dari luar lingkungan lokal,” ujar Sibro dalam keterangannya.

Lebih lanjut, ia meminta agar kebijakan tersebut segera dievaluasi. Menurutnya, pembatasan seperti ini harus disertai kajian akademik dan dialog dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan dinas pendidikan.

Outing class selama ini menjadi salah satu metode pembelajaran kontekstual yang bertujuan memperluas wawasan siswa. Banyak sekolah telah merencanakan kunjungan edukatif ke luar daerah, yang kini harus dibatalkan karena adanya aturan ini.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kota Probolinggo belum memberikan keterangan resmi terkait alasan larangan tersebut. Masyarakat dan para pendidik berharap ada kejelasan serta solusi yang tidak mengorbankan kepentingan belajar siswa.(Red.R)

0 Comments:

Post a Comment