KEDIRI, iniberita.my.id – Sebanyak 148 pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengikuti tahap lanjutan tes psikologi yang berlangsung di Ruang Soekarno-Hatta, kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Selasa (15/4). Setelah sebelumnya mengerjakan tes kesehatan mental, kali ini para peserta menjalani serangkaian soal psikologi guna menilai potensi dan kesiapan psikis dalam menjalankan tugas.
Menurut Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Timur, AKBP Dr. Mochammad Mujib Ridwan, tes ini dirancang untuk menggambarkan aspek kejiwaan seseorang secara menyeluruh, meliputi kecerdasan, kepribadian, hingga etos kerja. “Yang kita utamakan saat ini adalah bagaimana aparatur sipil negara (ASN) dapat menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam hal integritas, loyalitas, dan rasa tanggung jawab,” ujarnya.
Tes ini menggunakan standar kelulusan dengan ambang batas nilai 61. Bagi peserta yang skornya di bawah angka tersebut, akan dijadwalkan sesi konseling guna mengetahui dan mengembangkan aspek-aspek yang masih kurang. “Nilai tes ini bersumber dari potensi dasar seseorang, bukan hasil pembelajaran. Karena itu, hasilnya bisa menunjukkan kekuatan atau kelemahan bawaan individu,” jelas Mujib.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, turut hadir meninjau jalannya tes dan menyampaikan pentingnya penguatan sisi psikologis para ASN. “Kita perlu mengetahui sejauh mana potensi dan kesiapan mental para pejabat. ASN bukan hanya dituntut cakap dalam pekerjaan, tetapi juga harus memiliki kestabilan emosional dalam menghadapi tekanan kerja,” ungkapnya.
Vinanda juga menambahkan bahwa hasil tes ini akan dijadikan salah satu acuan dalam proses klasifikasi jabatan, baik untuk rotasi maupun promosi. “Nantinya kami akan mengelompokkan pejabat sesuai dengan hasil dua rangkaian tes ini, agar penempatan jabatan lebih tepat sasaran,” imbuhnya.
Tes yang berlangsung dua hari ini melibatkan pejabat eselon II, kepala OPD, pimpinan BUMD, hingga lurah dan sekretaris kelurahan. Mereka dinilai dari aspek kinerja, kecakapan sosial, serta komunikasi yang dinilai penting untuk mendukung pelayanan publik yang optimal.
Sementara itu, usai melakukan pemantauan tes, Wali Kota Vinanda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Kelurahan Bangsal. Dalam kunjungannya, ia menemukan tiga staf tidak berada di tempat saat jam kerja berlangsung. “Dari 10 orang ASN di kelurahan ini, hanya tujuh yang ada saat saya datang. Tiga lainnya dikatakan sedang keluar, namun belum kembali,” terangnya.
0 Comments:
Post a Comment