Bondowoso, iniberita.my.id – Polemik terkait dualisme kepemimpinan di tubuh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) semakin memanas. Ketegangan ini turut dirasakan oleh pengurus di tingkat daerah, termasuk di Kabupaten Bondowoso, yang terlibat dalam adu argumen terkait keberlanjutan organisasi profesi tersebut.
Penyebab utama konflik ini berasal dari perbedaan pandangan antara dua kubu yang mengklaim kepemimpinan sah PB PGRI. Kubu pertama mendukung kepemimpinan yang telah ada sebelumnya, sementara kubu lainnya menuntut perubahan yang dinilai lebih demokratis dan lebih mendekati aspirasi para anggotanya. Perselisihan ini menyebabkan kebingungan di kalangan anggota di berbagai daerah, termasuk Bondowoso.
Pada pertemuan yang digelar di kantor PB PGRI Bondowoso, kedua pihak menyampaikan argumen mereka dengan keras. Salah satu pengurus, yang tergabung dalam kubu pro perubahan, menyatakan bahwa dualisme ini sangat merugikan citra PGRI di mata publik dan anggotanya, terutama dalam hal perjuangan untuk kesejahteraan guru.
“Kami merasa bahwa dualisme ini telah menghambat program-program yang seharusnya bisa dilaksanakan untuk kemajuan dunia pendidikan dan kesejahteraan guru. Kami mendesak adanya penyelesaian secara cepat dan transparan,” ungkap salah seorang pengurus yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, kubu yang mempertahankan kepemimpinan sebelumnya menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada aturan dan keputusan yang sudah sah. Mereka menyebutkan bahwa upaya perubahan yang dilakukan oleh kubu lain tidak melalui jalur yang benar dan bisa merusak integritas PGRI.
Dari sisi Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Dinas Pendidikan setempat turut merespons polemik ini, meskipun tidak terlibat langsung dalam masalah internal PGRI. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Sudarmanto, mengatakan bahwa pihaknya berharap agar PB PGRI segera menyelesaikan masalah ini untuk menghindari perpecahan yang bisa mempengaruhi keberhasilan program-program pendidikan di daerah.
"Saya berharap PGRI dapat menyelesaikan perselisihan ini dengan bijaksana, karena yang dirugikan adalah para guru yang tergabung dalam organisasi ini. Kami mendukung setiap upaya yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru," ujar Sudarmanto.
Polemik dualisme kepemimpinan PB PGRI ini terus mencuat, dan semakin banyak pihak yang ikut terlibat dalam perdebatan tersebut. Para pengurus Bondowoso pun berharap adanya jalan tengah agar organisasi ini bisa kembali solid dan fokus pada perjuangan untuk guru di seluruh Indonesia.(Red.R)
0 Comments:
Post a Comment