Pamekasan, iniberita.my.id – Momen Hari Kartini tahun ini menjadi lebih bermakna bagi seorang nenek pedagang rempah di Pasar Pakong, Kabupaten Pamekasan. Setelah sempat menjadi korban penipuan dengan uang mainan, sang nenek mendapat kunjungan hangat dari seorang Polwan, Kapolsek Pakong, AKP Nining Dyah Poespitosari Soetikno, yang datang membawa dukungan moral dan bantuan.
Kisah pilu nenek penjual bawang, jahe, dan kunyit itu sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar luas, tampak ia menerima lembaran uang palsu pecahan seratus ribu rupiah dari seorang pembeli, tanpa menyadari bahwa itu adalah uang mainan.
"Kasihan ibu, kok nggak dibaca. Ibu ini uang mainan," ucap seorang pembeli yang kemudian menyadarkan si nenek. Dengan suara pelan, nenek itu hanya menjawab lirih, "Nggak tahu saya."
Momen haru ini menggugah hati banyak warganet, termasuk jajaran kepolisian setempat. AKP Nining Dyah pun langsung mendatangi nenek tersebut untuk menyampaikan simpati sekaligus memberi bantuan.
"Alhamdulillah kami bisa sedikit berbagi di Hari Kartini ini. Kami ingin ibu tetap semangat mencari nafkah dan lebih waspada agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Nining, Senin (21/4/2025).
Meski belum sempat menggali banyak cerita karena situasi pasar yang ramai, Nining tetap memberikan pelukan hangat dan dukungan emosional kepada sang nenek, yang diketahui berasal dari Desa Batu Ampar, Kabupaten Sumenep, namun sehari-hari berdagang di Pasar Pakong.
Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, juga turut memberikan perhatian terhadap kejadian tersebut. Ia memerintahkan jajarannya untuk mendatangi korban dan memastikan bahwa bentuk empati serta bantuan segera disalurkan.
"Kami harap ibu mendapatkan pengganti uang yang sempat diterima itu, dan semoga menjadi pelajaran bagi pelaku serta pedagang lainnya untuk lebih berhati-hati," tutur Kapolres.
Diduga, pelaku memanfaatkan kelengahan korban yang sudah lanjut usia dan belum mampu membedakan ciri uang asli. Di tengah keramaian pasar, para pedagang seperti sang nenek sering kali tidak sempat memeriksa lembaran uang secara teliti.
Peristiwa ini menjadi cermin nyata perjuangan perempuan di usia senja yang tetap gigih menjemput rezeki. Dalam semangat Hari Kartini, kisah sang nenek menjadi pengingat tentang pentingnya perlindungan sosial, empati, dan keberpihakan kepada mereka yang sering kali luput dari perhatian.(Red.R)
0 Comments:
Post a Comment