KEDIRI, iniberita.my.id - Luapan air Sungai Bendokrosok dan Sungai Bendomongal menyebabkan ratusan rumah di wilayah barat Sungai Brantas, Kabupaten Kediri, terendam banjir, Minggu (22/12). Banjir ini mengakibatkan kerugian material yang signifikan, dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter di beberapa lokasi.
Dusun Nglaban, Desa Maron, Terendam
Ummaha, 58, warga Dusun Nglaban, Desa Maron, Kecamatan Banyakan, mengungkapkan bahwa persiapan karung pasir yang disiapkannya tidak mampu sepenuhnya membendung banjir. Air tetap masuk ke rumahnya melalui bagian belakang, merendam rumah serta barang dagangannya, termasuk dua kuintal beras dan gula, serta 15 karung pupuk.
“Padahal pupuk baru datang. Gulanya juga terendam. Ya Allah Gusti, semuanya basah total,” keluhnya.
Dampak Meluas
Kepala Desa Maron, Riyadi, menyatakan hujan deras sejak pukul 14.30 menyebabkan debit air Sungai Bendokrosok meningkat drastis. Hanya dalam 15 menit, air meluap ke pemukiman di Dusun Nglaban dan Maron, merendam sekitar 100 rumah.
Banjir juga melanda ruas Jalan Raya Kediri-Nganjuk, menghambat lalu lintas. Jalan akses ke Bandara Kediri dan kawasan Simpang Empat Banyakan mengalami kemacetan parah akibat genangan air setinggi 30-50 sentimeter.
Banjir di Kecamatan Grogol
Di Kecamatan Grogol, luapan Sungai Bendomongal merendam Dusun Gondang dan Dusun Dahu, Desa Jatirejo. Selain itu, tembok makam Desa Cerme ambrol diterjang derasnya air.
Tindakan BPBD
Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, menyatakan pihaknya masih melakukan pendataan jumlah rumah terdampak dan potensi kerugian. “Tim kami terus bekerja di lapangan untuk memastikan kondisi serta kebutuhan warga terdampak,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, banjir masih menggenangi beberapa wilayah. Warga terdampak diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan tinggi yang masih berpotensi terjadi. (Red.D)
0 Comments:
Post a Comment