Jalan Soekarno-Hatta Kediri Tiru Konsep Malioboro Jogjakarta, Selesai Desember Ini

 




KEDIRI, iniberita.my.id - Jalan Soekarno-Hatta di Desa Sukorejo, Ngasem, Kabupaten Kediri kini tengah mengalami transformasi yang menjadikannya semakin cantik dan berkelas. Proyek beautifikasi yang sedang berjalan membuat jalan utama tersebut mirip dengan Jalan Malioboro di Jogjakarta, dengan pedestrian baru yang dilengkapi lampu dan kursi klasik.

Pantauan di lapangan, para pekerja terus menyelesaikan pemasangan lampu dan kursi di sisi kanan-kiri jalan yang berbatasan langsung dengan Kota Kediri. Beberapa pekerja juga terlihat sedang menyelesaikan tahap finishing di bagian bawah pedestrian.

“Proyek ini ditargetkan selesai paling lambat minggu depan, yaitu di bulan Desember ini,” kata Weni Artanti, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan (PPKL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri.

Pohon Tabebuya dan Sentuhan Khas Kediri
Selain lampu dan bangku estetik, puluhan pohon tabebuya ditanam di sepanjang jalan. Pohon yang dikenal dengan bunga mirip sakura ini diharapkan akan semakin mempercantik suasana ketika bunga-bunganya mulai bermekaran. Ketinggian pohon tabebuya yang terkontrol juga membuatnya ideal untuk tidak mengganggu pandangan atau jaringan listrik di sepanjang jalan.

“Pohon tabebuya ini dipilih karena selain cantik, mereka juga memberikan teduhan untuk para pengguna jalan,” lanjut Weni. Setiap pohon tabebuya akan dilengkapi dengan lampu sorot, sehingga Jalan Soekarno-Hatta akan semakin indah di malam hari.

Proyek ini juga memasang pot bunga cantik di beberapa titik yang tidak terdapat pohon tabebuya. Untuk menambah kekhasan, lampu-lampu yang dipasang memiliki motif Gringsing dan Lidah Api, yang merupakan simbol khas dari Kabupaten Kediri.

Monumen Baru di Pertigaan Tepus
Selain pembangunan pedestrian, pemerintah Kabupaten Kediri berencana membangun monumen baru di pertigaan Tepus. Monumen ini dirancang untuk menyatu dengan konsep pedestrian klasik yang sedang dibangun. Meskipun bentuk monumen masih dalam tahap perencanaan, Weni memastikan bahwa monumen Bola Dunia yang sebelumnya ada di pertigaan Tepus akan direlokasi ke lokasi baru.

Pembangunan pedestrian sepanjang 1,4 kilometer ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 8,3 miliar dan dipastikan akan mempercantik kawasan tersebut, memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki, serta menambah daya tarik wisata di Kediri. (Red.D)

0 Comments:

Post a Comment