KEDIRI, iniberita.my.id – Di balik cerahnya pagi di Dusun Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, tersimpan kisah perjuangan luar biasa dari seorang bocah bernama Marfellino Duha Saputra. Anak laki-laki berusia 10 tahun ini menjalani hari-harinya bukan hanya sebagai siswa kelas 4 sekolah dasar, tapi juga sebagai satu-satunya harapan bagi ibunya yang lumpuh total akibat osteoporosis.
Sejak sang ayah meninggal dunia, kehidupan Marfel berubah drastis. Ia kini tinggal berdua bersama ibunya, Kumala Nur Hidayati, yang sudah setahun terakhir tak bisa bangun dari tempat tidur. Kondisi ini memaksa Marfel mengambil alih semua tanggung jawab rumah tangga—peran yang seharusnya tak dipikul oleh anak seusianya.
"Marfel adalah anak yang tangguh. Sejak ditinggal ayahnya, dia menjadi perawat utama ibunya yang lumpuh total akibat pengeroposan tulang," ujar Arif Witanto, Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur, Jumat (18/7/2025).
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Marfel lebih dulu memasak makanan untuk ibunya, membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan memastikan semua kebutuhan dasar sang ibu terpenuhi. Setelah itu, ia berjalan kaki menuju sekolah, membawa serta beban tanggung jawab yang berat di balik senyum polosnya.
Namun, fokusnya kerap terbagi. Meskipun ia hadir secara fisik di ruang kelas, pikirannya kerap melayang pulang—pada ibunya yang hanya bisa menunggu dalam diam di ranjang sederhana mereka.
"Dia masak, nyuci, ngurus ibunya tanpa mengeluh. Bahkan sehabis pulang sekolah dan mengaji, ia langsung kembali mengerjakan semua pekerjaan rumah," lanjut Arif.
Tak ada keluh kesah dari bibir Marfel. Ia tidak mengadu pada siapa pun, tidak pula menunjukkan kesedihan. Semua dilakukannya dengan ketulusan dan kasih sayang yang begitu besar.
Baginya, ibunya adalah segalanya—sumber kekuatan, cinta, sekaligus alasan untuk terus bertahan.
Kisah Marfel bukan hanya tentang kemiskinan atau keterbatasan ekonomi. Ini adalah potret ketegaran dan pengorbanan seorang anak yang tumbuh dalam keheningan, tapi bersinar terang karena cintanya yang tak bersyarat.(red.al)

0 Comments:
Post a Comment