Kediri, iniberita.my.id – Ribuan jamaah memadati kompleks Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Jumat malam (4/7), dalam acara puncak Haul Akbar Masyayikh sekaligus penutupan rangkaian peringatan 100 tahun berdirinya pondok pesantren tersebut.
Salah satu tamu kehormatan yang hadir adalah Wakil Presiden RI periode 2019–2024, KH Ma’ruf Amin. Dalam sambutannya, kiai sepuh asal Banten itu memuji peran besar Al Falah Ploso dalam melahirkan pemimpin bangsa dari kalangan santri.
“Alumni Al Falah bukan hanya memiliki ilmu, tapi juga keberkahan. Mereka telah terbukti mampu memimpin umat di tengah masyarakat,” ujarnya di hadapan puluhan ribu hadirin.
Ma’ruf Amin mengungkapkan, selama mondok para santri tidak hanya belajar ilmu agama, namun juga mengasah kepekaan sosial. Hal itu menjadi bekal penting saat mereka terjun ke tengah masyarakat.
“Kalau seseorang tidak mampu memahami ‘suara-suara’ di sekelilingnya—baik itu kegelisahan umat, kebutuhan masyarakat—maka dia belum layak disebut berakal. Santri harus peka terhadap zaman dan lingkungan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar para santri tidak buru-buru keluar dari pesantren sebelum benar-benar siap secara keilmuan dan mental. “Kalau belum kuat sayapnya, jangan tinggalkan sarang. Bisa-bisa jadi santapan elang dan anjing. Artinya, santri yang belum siap akan mudah terjebak dan dimanfaatkan oleh pihak lain,” pesannya.
Cak Imin: Pesantren Jadi Jawaban Zaman
Senada dengan KH Ma’ruf Amin, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang hadir sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, menekankan bahwa pondok pesantren kini bukan sekadar lembaga pendidikan, tapi menjadi solusi atas tantangan zaman.
“Pesantren, termasuk Al Falah, menjadi jawaban atas perubahan cepat dan ekstrem yang terjadi beberapa dekade terakhir akibat teknologi dan globalisasi,” ujar Cak Imin.
Menurutnya, persoalan bangsa seperti kemiskinan, kesenjangan, dan kebodohan tidak bisa diatasi hanya dengan pendekatan konvensional. Diperlukan fondasi kuat, yang salah satunya bisa dibangun melalui pendidikan berbasis nilai keikhlasan seperti yang telah dilakukan para kiai di pesantren sejak lama.
“Sudah satu abad Al Falah membuktikan bahwa pendidikan adalah jalan cepat mengangkat umat dari kemiskinan. Tanpa program besar, hanya dengan ketulusan, mereka mencetak generasi yang tangguh,” tambahnya, disambut riuh tepuk tangan jemaah.
Hadirkan Ribuan Jemaah dan Tokoh Nasional
Tercatat, lebih dari 15 ribu jamaah hadir memadati area pondok sejak sore hari hingga dini hari. Mereka datang dari berbagai daerah untuk mengikuti pengajian akbar dan memeriahkan momen bersejarah tersebut.
Selain Ma’ruf Amin dan Muhaimin Iskandar, sejumlah tokoh penting lainnya turut hadir, seperti Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, serta Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Tokoh-tokoh besar dunia pesantren juga tak ketinggalan meramaikan acara, antara lain KH Abdullah Kafabihi Mahrus dari Ponpes Lirboyo, dan KH Abdul Qoyyum Mansur dari Ponpes An-Nur Lasem.
Peringatan satu abad ini tidak hanya menjadi momen refleksi perjalanan panjang Ponpes Al Falah, tetapi juga menjadi panggung untuk menunjukkan bahwa pesantren siap menjawab tantangan masa depan bangsa.(red.al)

0 Comments:
Post a Comment