iniberita.my.id -Sudrun memang pria yang tidak pernah menghargai keberuntungan. Seolah-olah dia telah berjuang bersama Yu Minthul dari titik nol kehidupan.
Kehidupan sederhana dan susah dilalui bersama. Namun, ketika sudah mulai mapan dan memiliki penghasilan yang cukup, ia justru tergoda dengan wanita baru yang dikenalnya.
“Dia lupa bagaimana kami dulu sama-sama tidak punya apa-apa. Kadang kami makan seadanya, bahkan sampai harus berhutang pada orang tua. Tapi begitu sudah enak, dia melupakan siapa yang setia menemani dan membantu,” keluh Yu Minthul, sang istri, dengan perasaan terluka.
Wanita yang tinggal di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri itu merasa sangat dikhianati. Perilaku buruk Sudrun baru terlihat setelah mereka menikah.
Sangat berbeda dengan masa pacaran mereka yang harmonis dan penuh kasih.
“Waktu pacaran bertahun-tahun, dia setia dan selalu berjuang untuk mencapai tujuan kami bersama. Bahkan dia rela menunda keinginannya demi memprioritaskan apa yang aku inginkan,” kenang Yu Minthul mengenang pengorbanan suaminya dulu.
Sikap baik Sudrun bertahan sampai lima tahun pernikahan. Saat itu mereka masih berjuang memperbaiki perekonomian keluarga dan terbiasa menghadapi berbagai kesulitan bersama.
Rintangan-rintangan yang datang justru menguatkan ikatan mereka. Yu Minthul semakin menyayangi Sudrun dengan tulus.
“Aku sadar rumah tangga memang penuh perjuangan. Tapi yang menyakitkan adalah ketika dia memilih meninggalkan aku di saat semuanya mulai membaik. Hatiku benar-benar terluka,” ujar Yu Minthul dengan suara penuh kesedihan.
Yang membuat luka itu makin dalam, Sudrun tega menyakiti hatinya dengan menjalin hubungan gelap dengan pembantunya sendiri.
Sungguh menyakitkan karena pembantu itu adalah orang yang dipercaya Yu Minthul ketika mereka memulai usaha kecil-kecilan bersama.
“Dia terlihat setia padaku, peduli pada anak-anak kami. Tapi ternyata hatinya mudah terombang-ambing oleh wanita lain,” ujar Yu Minthul dengan nada kecewa dan marah.
Tidak tahan hidup dalam kepura-puraan dan pengkhianatan, Yu Minthul akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Sudrun secara tegas.
Respon Sudrun benar-benar di luar dugaan. Bukannya berjuang mempertahankan rumah tangga, Sudrun malah memilih kabur bersama pembantunya.
“Hidupnya sudah enak, tinggal menikmati hasil jerih payah kami dulu, tapi malah banyak keluhan. Padahal aku setia, anak-anak pun sehat dan cerdas, tapi dia tetap saja tidak bersyukur,” ujar Yu Minthul dengan nada kesal sambil mengungkapkan keburukan suaminya satu per satu.
Enggan berurusan lebih jauh dengan Sudrun, Yu Minthul langsung mengurus proses perceraian sendiri. Bahkan pembagian aset yang diperoleh bersama juga diupayakan agar adil demi masa depan anak-anaknya.
“Prosesnya memang rumit, tapi aku jalani demi kebaikan diri dan anak-anak. Aku nggak mau rugi dan aku ingin hak kami tetap terpenuhi,” tegas Yu Minthul dengan semangat membara, walau masih menyimpan rasa sakit.(red.a)

0 Comments:
Post a Comment