Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Ribuan Warga Mengungsi Akibat Erupsi Beruntun

 


Flores Timur, iniberita.my.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali menunjukkan peningkatan aktivitas yang mengkhawatirkan. Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung tersebut ke Level IV atau “Awas” pada Minggu malam (18/5), sekitar pukul 20.00 WITA.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan gejala vulkanik yang sangat aktif. “Peningkatan status ini menandakan adanya potensi ancaman serius bagi masyarakat di sekitar gunung,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mengalami 21 kali erupsi dalam beberapa hari terakhir. Letusan tersebut memuntahkan abu vulkanik, guguran awan panas, dan lava pijar. Kolom abu tercatat menjulang hingga 5.000 meter di atas puncak kawah.

Letusan juga memicu suara gemuruh dan getaran yang terasa hingga beberapa kilometer dari lokasi. Banyak warga di lereng gunung panik dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Hingga Senin (19/5), lebih dari 2.000 jiwa tercatat telah mengungsi ke berbagai titik pengungsian, termasuk warga dari desa Pululera, Hokeng Jaya, dan Nurabelen. Kondisi di tempat-tempat penampungan darurat cukup memprihatinkan, dengan banyak warga mulai mengalami gangguan kesehatan, seperti ISPA akibat paparan abu vulkanik.

Pemerintah daerah bersama BPBD telah membangun posko tanggap darurat dan mendistribusikan bantuan. Namun, kekurangan alat pelindung diri, air bersih, dan obat-obatan masih menjadi kendala utama di lapangan. Masyarakat sangat berharap bantuan tambahan segera datang.

PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak berada dalam radius 6 kilometer dari puncak gunung dan menghindari sektor barat hingga timur laut sejauh 7 kilometer dari kawah. Selain letusan, curah hujan tinggi di sekitar wilayah juga berpotensi memicu banjir lahar dingin.

Sungai-sungai yang berhulu dari lereng gunung seperti Sungai Dulipali dan Nobo kini berada dalam status siaga. Warga di sepanjang aliran sungai diimbau segera mengungsi jika hujan turun dalam waktu lama.

Petugas juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menggunakan masker dan kacamata pelindung bila berada di luar ruangan. Abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta iritasi mata dan kulit.

Masyarakat diminta tetap tenang, tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi, dan hanya merujuk pada sumber resmi seperti situs dan aplikasi Magma Indonesia. Koordinasi antara pemerintah daerah, pos pengamatan gunung, dan PVMBG terus dilakukan untuk memantau situasi terkini secara intensif.(red.a)

0 Comments:

Post a Comment