Pembangunan Bianglala Baru Alun-Alun Kota Batu Ditunda Hingga 2026, Anggaran Dialihkan ke Penanganan Sampah

  


KOTA BATU, iniberita.my.id – Rencana pembangunan fisik Ferry Wheels atau bianglala baru di Alun-Alun Kota Batu yang dianggarkan dalam APBD 2025 terpaksa harus mengalami penundaan. Proyek ini diperkirakan baru dapat dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang, setelah beberapa faktor menghalangi pelaksanaan tahun ini.

Dian Fachroni, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, menjelaskan bahwa pembangunan fisik bianglala baru tidak bisa dilaksanakan pada tahun ini. Selain faktor teknis yang mengharuskan persiapan lebih matang, penundaan ini juga disebabkan oleh kebutuhan untuk lelang aset bianglala lama yang akan digantikan.

"Pembangunan fisik bianglala baru bisa dimulai tahun depan, karena secara teknis dan waktu tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada tahun ini. Tahun ini juga diperlukan waktu untuk lelang bianglala lama," jelas Dian pada Kamis (17/4/2025).

Selain itu, penundaan ini juga dipengaruhi oleh kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada sektor infrastruktur. Beberapa anggaran yang sudah dialokasikan untuk pembangunan fisik bianglala baru tersebut akan dialihkan untuk penanganan masalah sampah yang dianggap mendesak.

"Anggaran untuk DED (Detailed Engineering Design) bianglala sekitar Rp 300 juta dan anggaran fisik pembangunan sekitar Rp 6 miliar. Namun, sebagian anggaran untuk pembangunan fisik bianglala akan dialihkan untuk pengelolaan sampah yang saat ini memang membutuhkan perhatian lebih," tambah Dian.

Pemerintah Kota Batu saat ini tengah memprioritaskan proyek-proyek yang berhubungan dengan penanganan sampah, di antaranya pembangunan Big Composter di TPA Tlekung, serta pembangunan rumah kompos untuk mengelola sampah organik di 24 titik. Program-program ini diharapkan bisa mengurangi masalah sampah di kota tersebut.

"Anggaran yang dialihkan akan digunakan untuk pengelolaan sampah, termasuk pembangunan permodelan rumah kompos dan gerakan kesadaran pilah sampah yang masif. Kami juga akan revitalisasi taman-teman kota dengan konsep tematik," ujar Dian.

Meskipun demikian, proses pengadaan bianglala baru tetap berjalan. Saat ini, tender untuk DED bianglala baru sudah dimulai dengan anggaran Rp 300 juta, dan proses tersebut diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini.

Dengan penyesuaian anggaran ini, Pemkot Batu berharap dapat menyelesaikan masalah lingkungan yang lebih mendesak sambil tetap mempersiapkan pembangunan bianglala sebagai salah satu ikon wisata Kota Batu pada masa yang akan datang.(Red.R)

0 Comments:

Post a Comment