Keluarga Pasien Narkoba di Kediri Jemput Paksa di Yayasan, Diduga Ada Penelantaran

 


Kediri, iniberita.my.id    – Seorang pasien narkoba asal Kediri yang dirawat di salah satu yayasan rehabilitasi dilaporkan dijemput paksa oleh keluarga, setelah diduga mengalami penelantaran selama proses pemulihan. Insiden ini terjadi pada Kamis malam di sebuah yayasan yang dikenal sebagai tempat rehabilitasi bagi penderita kecanduan narkoba.

Keluarga pasien, yang enggan disebutkan identitasnya, mengklaim bahwa selama beberapa pekan terakhir, anggota keluarga mereka yang berinisial AR tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pihak yayasan. Mereka menilai kondisi AR semakin memburuk, baik fisik maupun psikologis, karena kurangnya pengawasan dan perawatan yang memadai.

“Ketika kami melihat kondisi AR, kami sangat khawatir. Tubuhnya sangat kurus, dan dia sering mengeluh tidak diberi makanan yang cukup. Kami merasa ini sudah termasuk penelantaran,” ujar salah satu anggota keluarga pasien yang menyertai aksi penjemputan.

Sementara itu, pihak yayasan membantah tuduhan tersebut, dan menyatakan bahwa AR memang sedang dalam proses pemulihan yang intensif. Menurut pernyataan yang diterima, yayasan ini menerapkan standar prosedur yang ketat untuk menangani pasien narkoba dan memberikan terapi yang sesuai.

“Setiap pasien kami mendapatkan perawatan dan pendampingan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pemulihan mereka,” ujar perwakilan yayasan yang enggan menyebutkan namanya.

Pihak kepolisian Kediri juga turun tangan untuk menindaklanjuti laporan ini. Kapolsek Kediri, AKP Budi Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut terkait tuduhan penelantaran ini. "Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat untuk memastikan hak-hak pasien mendapatkan perlindungan dan perawatan yang semestinya," kata Budi.

Keluarga pasien yang kini membawa AR pulang mengungkapkan niat untuk mencari tempat rehabilitasi lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasien. Kasus ini menarik perhatian masyarakat Kediri, yang berharap dapat menemukan solusi terbaik untuk mendukung pemulihan pasien narkoba tanpa adanya penelantaran atau kekerasan

0 Comments:

Post a Comment