Kunjungi Pesantren di Kediri, Dua Menteri Soroti Kesehatan dan Masa Depan Santri

  


KEDIRI,   iniberita.my.id – Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia terus digalakkan pemerintah. Salah satunya diwujudkan lewat pemeriksaan kesehatan gratis bagi ribuan santri di Kota dan Kabupaten Kediri yang dipantau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, Sabtu (13/7/2025).

Kegiatan ini menyasar dua pesantren besar di Jawa Timur, yakni Ponpes Lirboyo dan Ponpes Al Falah, Ploso. Secara total, sebanyak 1.000 santri—masing-masing 500 putra dan putri—mengikuti pemeriksaan serentak yang meliputi 14 jenis layanan kesehatan, mulai dari pengecekan mata, telinga, tekanan darah, hingga kesehatan mental dan gizi.

Di Lirboyo, Pratikno dan Arifah disambut hangat oleh para pengasuh pesantren, di antaranya Kiai Anwar Manshur dan Kiai An’im Falachuddin Mahrus. Pemeriksaan kesehatan dimulai dengan menyasar para santri putri, yang rata-rata berusia antara 13 hingga 18 tahun.

Tak sekadar memantau, Pratikno juga ikut menjajal layanan medis dasar seperti pengukuran tekanan darah dan berat badan. Ia menegaskan, program ini adalah bagian dari strategi nasional Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, khususnya di lingkungan pendidikan keagamaan.

“Program ini bukan hanya bertujuan menemukan penyakit, tapi untuk mendorong pola hidup sehat dan mencegah gangguan kesehatan sejak dini,” ungkap Pratikno.

Santri Sehat, Indonesia Hebat

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Arifah menyampaikan harapannya agar para santri menjadi bagian penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia menilai, pesantren memiliki peran vital dalam mencetak generasi tangguh dan berakhlak.

"Ponpes seperti Lirboyo memiliki jaringan alumni yang luas. Santri di sini memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan," katanya.

Setelah menuntaskan kunjungan di Lirboyo, rombongan melanjutkan perjalanan ke Ponpes Al Falah, Ploso. Di sana, pemeriksaan ditujukan kepada 500 santri putra. Kehadiran Menko PMK dan Menteri PPPA turut didampingi sejumlah tokoh dan pejabat daerah, seperti Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, serta Dandim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama.

Kegiatan serupa akan terus diperluas. Pratikno menyebutkan, sejauh ini program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sudah menjangkau lebih dari 12 juta siswa dan santri di seluruh Indonesia. “Pekan depan kita akan masuk ke Sekolah Rakyat, dan bulan Agustus nanti menyasar sekolah-sekolah umum dan madrasah,” jelasnya.

Dialog Pendidikan: Mahad Aly dan Beasiswa

Selain isu kesehatan, kunjungan kali ini juga dimanfaatkan untuk berdialog terkait penguatan pendidikan pesantren. Kiai An’im Falachuddin Mahrus menyuarakan harapan agar ijazah Mahad Aly—yang setara dengan S-1—diakui secara luas, agar lulusannya bisa melanjutkan pendidikan ke universitas umum, seperti UGM atau UI.

Menanggapi hal tersebut, Wagub Emil menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah mengalokasikan anggaran khusus melalui BOSDA madrasah diniyah serta menyiapkan beasiswa Mahad Aly hingga ke jenjang S-3.

“Pemprov juga sudah memfasilitasi beasiswa untuk santri yang ingin studi ke Al-Azhar Kairo. Kami percaya, pendidikan keagamaan harus diberi tempat dan pengakuan yang setara,” tegas Emil.

Sementara itu, Kiai Agus Iffatul Latoif dari Ponpes Ploso menyampaikan, total ada 17 ribu santri yang direncanakan ikut pemeriksaan kesehatan serupa. Namun, jadwal lanjutan masih akan dikaji agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar.(RED.AL)

0 Comments:

Post a Comment