KEDIRI, iniberita.my.id – Permasalahan pencemaran lingkungan menjadi perhatian utama Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Oleh karena itu, pemimpin muda ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif mengambil peran dalam mengatasi persoalan sampah, terutama dengan menerapkan konsep Zero Waste melalui pemilahan sampah dari rumah serta penerapan prinsip mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang (3R).
Ajakan ini disampaikan oleh sosok yang akrab disapa Mbak Wali saat menghadiri kegiatan sosialisasi pengurangan sampah melalui Lomba Zero Waste Tingkat Kelurahan dan Kebijakan Lingkungan yang digelar di Hutan Joyoboyo, Kamis (05/06). Ia menekankan bahwa persoalan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun merupakan tantangan global yang harus dihadapi bersama.
“Di Kota Kediri, sampah rumah tangga masih menjadi penyumbang utama timbulan sampah. Terutama sampah plastik sekali pakai yang sulit terurai dan sangat merusak lingkungan,” ujarnya.
Wali Kota termuda di Indonesia ini juga menyebutkan bahwa kolaborasi dari semua pihak, mulai dari tingkat RT hingga kelurahan, sangat diperlukan untuk membangun kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Pengelolaan sampah tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah. Masyarakat harus terlibat secara aktif. Edukasi dan praktik pemilahan sampah dari rumah harus digalakkan,” tegasnya.
Menurut Mbak Wali, keberadaan bank sampah perlu dioptimalkan. Para anggota bank sampah bisa menjadi agen perubahan dengan memberikan edukasi langsung kepada warga mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Ia pun mengapresiasi lomba lingkungan Zero Waste antar-RT yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan dari tingkat paling dasar.
“Lomba ini juga mendukung realisasi program Sapta Cita, khususnya poin keempat, yakni mewujudkan lingkungan yang asri dan berkelanjutan,” katanya.
Sebagai bentuk nyata lainnya, Pemerintah Kota Kediri terus melanjutkan program penanaman sepuluh ribu pohon yang telah dicanangkan. Mbak Wali mengajak warga untuk memanfaatkan lahan sekecil apa pun, termasuk pekarangan rumah, untuk penghijauan.
“Meski tinggal di kota dengan lahan terbatas, warga bisa menanam dengan media polybag. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttakin, menjelaskan bahwa lomba Zero Waste antar-kelurahan ini bertujuan memberikan edukasi persuasif kepada masyarakat agar membiasakan diri memilah dan mengelola sampah dari sumbernya.
“Diharapkan setiap kelurahan bisa memiliki perwakilan RT yang sudah berhasil menerapkan pola hidup Zero Waste. Dengan begitu, sampah bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi,” pungkasnya.(red.a)
.webp)
0 Comments:
Post a Comment