Jakarta, iniberita.my.id— Harapan para tenaga honorer untuk kembali bersaing dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025 tampaknya harus ditunda lebih lama. Hingga pertengahan tahun ini, belum ada sinyal kuat dari pemerintah terkait pembukaan rekrutmen untuk tahun depan.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, mengungkapkan bahwa hingga awal Juni 2025, belum ada pembahasan resmi di tingkat pusat mengenai formasi baru PPPK untuk tahun anggaran mendatang.
“Biasanya pengajuan formasi dimulai sejak kuartal pertama. Tapi sekarang sudah pertengahan tahun, dan pembahasan pun belum dimulai. Waktunya terlalu mepet,” ujar Nunuk saat dikonfirmasi.
Menurutnya, pemerintah saat ini tengah mengerahkan seluruh sumber daya untuk menyelesaikan proses seleksi PPPK tahun 2024 yang jumlah pesertanya sangat besar dan menyita banyak waktu serta energi.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini. Ia menyatakan bahwa pemerintah belum berencana membuka formasi baru untuk tahun 2025, baik untuk jalur PPPK maupun CPNS.
“Jumlah formasi tahun ini sangat masif, terutama tahap 1. Prosesnya belum selesai, apalagi tahap 2 masih berlangsung. Jadi fokus utama kami adalah menyelesaikan seleksi tahun 2024 dulu,” tegas Menteri Rini.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Zudan Arif, mengungkapkan bahwa pada tahap 1 seleksi PPPK 2024, tercatat 1.357.205 pelamar dinyatakan memenuhi syarat (MS). Dari total 1.006.153 formasi nasional yang tersedia, baru sekitar 676.482 honorer yang telah dinyatakan lulus.
Itu artinya, masih ada lebih dari 680 ribu pelamar yang belum memperoleh penempatan. Sedangkan pada seleksi tahap 2, jumlah formasi tersisa sekitar 329.671 kursi, tetapi jumlah pesertanya lebih besar, yakni mencapai 863.993 orang.
“Dari jumlah tersebut, 116.498 peserta merupakan tenaga honorer yang sudah masuk dalam database resmi BKN,” terang Zudan.
Melihat besarnya jumlah peserta yang belum terakomodasi dan proses seleksi yang masih berjalan hingga paruh kedua tahun 2024, maka cukup wajar jika pemerintah belum membuka peluang rekrutmen baru di tahun 2025.
Pengamat kebijakan publik menilai bahwa langkah pemerintah ini bertujuan untuk memastikan rekrutmen tahun 2024 benar-benar tuntas secara menyeluruh dan tidak menyisakan persoalan, sebelum membuka babak seleksi berikutnya.
Bagi para tenaga honorer yang berharap mengikuti seleksi tahun depan, situasi ini menjadi isyarat untuk bersabar lebih lama, sambil terus memantau perkembangan resmi dari pemerintah.
“Yang penting saat ini adalah menuntaskan semua tahapan seleksi 2024 dulu. Baru setelah itu kita bisa evaluasi dan pertimbangkan kebutuhan formasi berikutnya,” tutup Rini Widyantini.(red.a)

0 Comments:
Post a Comment