Permen Susu Jelly, Inovasi Ekonomi Kreatif dari Medowo Kediri yang Siap Tembus Pasar Oleh-Oleh

  


KEDIRI,  suarajatimonline  – Desa Medowo di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, dikenal dengan kekayaan alamnya, khususnya di sektor peternakan sapi perah. Sayangnya, potensi besar ini selama ini belum sepenuhnya dikelola menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi.

Menjawab tantangan tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) hadir membawa solusi inovatif: pelatihan pembuatan Permen Susu Jelly. Program ini digelar dalam rangka Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan berlangsung di Balai Desa Medowo, Sabtu (21/6/2025).

Ketua Tim, Prof. Dr. Widjiati, drh., M.Si., menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak sekadar mengajarkan cara mengolah susu, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga. “Permen susu jelly ini bisa menjadi produk khas oleh-oleh desa wisata Medowo. Bahannya lokal, gizinya tinggi, dan punya daya tarik untuk berbagai usia,” ujarnya.

Program ini secara khusus menyasar pemberdayaan ibu-ibu Tim Penggerak PKK Desa Medowo. Dengan pendekatan yang sederhana dan aplikatif, para peserta dilatih untuk mengolah susu sapi segar menjadi produk yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi dan tahan lama.

Koordinator Tim, Prof. Dr. Epy Muhammad Luqman, drh., M.Si., menambahkan bahwa inovasi ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan konsumsi pangan bergizi berbasis lokal. “Kami ingin produk ini jadi penggerak ekonomi desa. Apalagi, Desa Medowo juga punya potensi wisata yang terus berkembang,” katanya.

Tak sekadar praktik, para peserta juga mendapatkan pembekalan teori seputar kandungan gizi susu, cara menjaga kualitas produk olahan, serta strategi pemasaran produk kreatif berbahan lokal. Tim FKH Unair bahkan membagikan buku panduan praktis yang memuat langkah-langkah pembuatan, nilai gizi, hingga analisis pasar.

Dengan hadirnya pelatihan ini, masyarakat Medowo diharapkan tidak hanya mengandalkan penjualan susu segar, tetapi juga mampu menciptakan produk olahan dengan nilai jual lebih tinggi dan memperkuat identitas desa sebagai destinasi wisata edukatif dan kreatif.

“Medowo punya potensi besar, tinggal bagaimana kita bantu mengemasnya dengan inovasi yang tepat,” pungkas Prof. Widji.(red.al)

0 Comments:

Post a Comment