Mas Dhito Dorong UMKM Kediri Tumbuh Lewat Bantuan Modal dan Fasilitas Inovatif

 


KEDIRI,  iniberita.my.id – Komitmen Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro terus ditunjukkan melalui berbagai program nyata. Tahun ini, pria yang akrab disapa Mas Dhito kembali meluncurkan program bantuan modal usaha bagi ribuan pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Kediri.

Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri, Santoso, menyampaikan bahwa total 5.446 pelaku UMKM telah ditetapkan sebagai penerima bantuan modal yang disalurkan melalui skema bantuan sosial langsung.

“Ini adalah langkah konkret Mas Dhito dalam meningkatkan geliat ekonomi lokal, khususnya UMKM perorangan,” ujar Santoso saat ditemui, Rabu (11/6).

Bantuan Disesuaikan dengan Skala Usaha

Jumlah bantuan yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta, disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan pengembangan usaha masing-masing penerima. Dari total UMKM tersebut, sebanyak 1.882 pelaku usaha telah menerima bantuan tahap awal.

Tidak hanya untuk individu, Pemkab Kediri juga menyalurkan bantuan dalam bentuk hibah alat produksi kepada kelompok usaha mikro. Pada 2025, dari target 33 kelompok penerima, saat ini telah terealisasi 3 kelompok, dengan nilai hibah antara Rp 20 juta hingga Rp 50 juta per kelompok.

Berlanjut Setiap Tahun, Termasuk Dukungan dari CSR

Santoso menjelaskan bahwa program dukungan ini telah berjalan secara berkelanjutan sejak beberapa tahun terakhir. Bantuan juga didukung oleh alokasi dana dari APBD maupun partisipasi perusahaan melalui program tanggung jawab sosial (CSR).

“Penyaluran terbanyak terjadi pada 2021, mencapai 8.327 UMKM. Ini bagian dari pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19,” tambahnya.

Dari 2021 hingga 2024, tercatat sebanyak 100 kelompok usaha mikro telah menerima bantuan berupa alat produksi melalui mekanisme hibah.

Mas Dhito Dorong Legalitas dan Inovasi Produk

Tak hanya memberikan modal, Mas Dhito juga aktif mendorong pelaku UMKM untuk mengurus perizinan dan legalitas usaha, seperti NIB, PIRT, merek dagang, BPOM, dan sertifikasi halal.

Sebagai bentuk nyata dukungan tersebut, Pemkab Kediri telah mendirikan rumah produksi di wilayah Pare untuk memfasilitasi pelaku UMKM dalam memenuhi standar BPOM dan sertifikasi lainnya.

“Kami terus dampingi pelaku UMKM agar tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dengan legalitas usaha yang lengkap dan kualitas produk yang bersaing,” jelas Santoso.

Lebih dari 25 Ribu UMKM Telah Terdaftar

Hingga pertengahan 2025, tercatat sebanyak 25.833 UMKM telah terdaftar di Kabupaten Kediri, dengan sektor kuliner mendominasi sebanyak 8.939 usaha.

Untuk menunjang daya saing produk, pemerintah juga menyediakan layanan gratis desain dan produksi kemasan melalui rumah kemasan. Fasilitas ini ditujukan agar produk lokal tampil lebih profesional dan mampu menembus pasar yang lebih luas.

“Mas Dhito selalu menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan usaha. Maka dari itu, pendampingan dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi permodalan,” pungkas Santoso.(red.a)

0 Comments:

Post a Comment