SURABAYA, iniberita.my.id –Aksi ribuan pengemudi ojek dan taksi online kembali mengguncang Kota Surabaya, Selasa (20/5/2025). Mereka menggelar aksi protes di beberapa lokasi strategis kota untuk menyuarakan keresahan terhadap kebijakan potongan tinggi oleh aplikator dan sikap abai beberapa perusahaan transportasi daring.
Sejak pagi, para pengemudi yang tergabung dalam berbagai komunitas ojol memulai aksi damai dari Bundaran Waru menuju Jalan Ahmad Yani, yang kemudian memanas ketika massa mengepung kantor Gojek Surabaya sekitar pukul 11.15 WIB.
Dalam orasinya, para peserta aksi menyampaikan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemotongan penghasilan yang dinilai tidak berpihak pada mitra pengemudi.
“Kami datang bukan untuk anarkis, tapi menuntut keadilan. Selama ini, kami bekerja keras, tapi dipotong terlalu besar,” teriak Muklis, salah satu koordinator aksi.
Fakta-Fakta Penting Aksi Protes Ojol Surabaya:
1. Massa Demo Padati Kantor Gojek
Ribuan pengemudi menuntut keadilan dengan menggelar aksi besar-besaran. Jalan sempat ditutup sementara karena massa membakar ban dan membuat lalu lintas lumpuh. Aparat kepolisian berupaya menghalau agar situasi tetap kondusif.
2. Tuntutan Penurunan Potongan Maksimal 10 Persen
Driver online menuntut agar aplikator seperti Gojek, Grab, dan lainnya menetapkan potongan maksimal sebesar 10 persen. Para pengemudi menilai bahwa potongan saat ini sudah tidak manusiawi dan tidak seimbang dengan beban kerja di lapangan.
“Kalau potongan terus tinggi, apa kabar keluarga kami? Tolong pemerintah dengar jeritan kami,” kata salah satu peserta aksi dari komunitas ojol Sidoarjo.
3. Indrive Dianggap Tidak Kooperatif, Terancam Dilarang
Indrive menjadi sorotan karena tiga kali tidak memenuhi undangan audiensi yang digelar oleh Pemprov Jawa Timur bersama para driver. Karena sikapnya tersebut, pemerintah daerah mengusulkan pemblokiran operasional aplikasi tersebut di Jawa Timur.
“Kami segera kirim surat ke Kementerian Komunikasi dan Digital. Ini bukan main-main, karena keberadaan aplikator harus tunduk pada regulasi yang berlaku,” tegas Nyono, Kepala Dinas Perhubungan Jatim.
4. Shopee, Maxim, dan Lalamove Juga Akan Ditegur
Tiga perusahaan lain yang absen saat audiensi, yakni Shopee, Maxim, dan Lalamove, juga tak luput dari sorotan. Pemprov Jatim menyatakan akan segera menjatuhkan surat teguran resmi sebagai langkah awal pembinaan.
“Mereka sudah janji hadir, tapi nyatanya tidak datang. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Nyono.
5. Gojek Hadir dan Siap Berdialog
Di tengah ketegangan, Gojek menjadi satu-satunya perusahaan yang mengirimkan perwakilan untuk hadir dalam audiensi. Perwakilan Gojek menyampaikan komitmennya untuk terbuka terhadap keluhan mitra dan mencari solusi bersama.
“Kami siap berdialog dan berkomitmen untuk memperbaiki hubungan kemitraan agar saling menguntungkan,” kata Sarwo Adi, Satgas Gojek Wilayah Jatim.
Aksi ini menjadi bukti bahwa suara mitra pengemudi semakin berani disuarakan. Pemerintah pun didesak untuk bertindak cepat dan adil agar kesejahteraan para pengemudi ojol bisa lebih diperhatikan.
Aksi serupa disebut akan digelar di kota-kota lain bila tidak ada tanggapan serius dari pemerintah pusat maupun aplikator terkait.
“Kalau tidak ada perubahan nyata, aksi akan berlanjut secara nasional,” pungkas Muklis mewakili para peserta aksi.(red.a)
.jpeg)
0 Comments:
Post a Comment