JERUSALEM, iniberita.my.id - Sebuah rudal yang ditembakkan oleh kelompok Houthi Yaman dilaporkan telah menjebol atap sebuah rumah warga di Israel pada Selasa (14/1/2025). Insiden ini terjadi di wilayah selatan Israel, yang selama ini dianggap sebagai zona aman dari ancaman serangan langsung.
Menurut keterangan dari otoritas Israel, rudal tersebut diluncurkan dari wilayah Yaman dan berhasil menembus pertahanan udara Israel sebelum mendarat di atap rumah warga yang berada di sebuah kota kecil dekat perbatasan dengan Gaza. Meskipun rumah tersebut mengalami kerusakan parah, beruntung tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, meskipun beberapa anggota keluarga yang berada di dalam rumah mengalami luka ringan akibat puing-puing yang berjatuhan.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) segera melancarkan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal usul rudal tersebut dan bagaimana sistem pertahanan udara Israel, termasuk sistem Iron Dome, gagal mencegah serangan itu. Sejauh ini, belum ada klaim resmi dari kelompok Houthi terkait serangan ini, meskipun kelompok tersebut diketahui sebelumnya telah mengancam akan meningkatkan serangan ke Israel sebagai bentuk protes terhadap kebijakan negara tersebut di wilayah Timur Tengah.
"Serangan ini merupakan tanda peringatan mengenai potensi ancaman dari kelompok-kelompok yang beroperasi di luar wilayah perbatasan Israel. Kami akan terus memperkuat sistem pertahanan kami untuk melindungi warga negara kami," ujar juru bicara IDF dalam pernyataannya.
Serangan ini menambah ketegangan yang semakin memanas di kawasan Timur Tengah, terutama setelah meningkatnya aktivitas militer di Yaman dan Israel. Israel sendiri sudah menghadapi beberapa ancaman dari kelompok-kelompok militan yang berbasis di negara-negara tetangga, seperti Gaza dan Lebanon, namun serangan dari Yaman adalah hal yang jarang terjadi.
Pihak berwenang Israel kini sedang memperkuat keamanan di wilayah selatan dan memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan serangan serupa. Sementara itu, masyarakat internasional terus mendesak upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut
0 Comments:
Post a Comment