Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya lokal. "Karya-karya pelajar ini tidak hanya menunjukkan kreativitas mereka, tetapi juga menggambarkan kecintaan terhadap budaya Pemalang yang harus kita jaga bersama," ujar Bupati.
Karya Pelajar yang Menginspirasi
Berbagai karya seni, seperti tari tradisional, teater, musik daerah, hingga pameran lukisan, mewarnai malam penuh kehangatan tersebut. Salah satu penampilan yang paling mencuri perhatian adalah tarian kolosal Sintren Pemalang yang dibawakan oleh 150 siswa dari berbagai sekolah. Tarian ini menceritakan kisah cinta dan perjuangan masyarakat Pemalang di masa lampau.
Selain itu, pameran lukisan bertema "Pemalang Dulu dan Kini" juga menjadi daya tarik. Karya-karya ini menggambarkan transformasi Pemalang dari daerah agraris tradisional menjadi kabupaten modern yang tetap mempertahankan kearifan lokal.
Antusiasme Warga
Ribuan warga memadati Alun-Alun Pemalang untuk menyaksikan acara ini. Salah satu pengunjung, Eko (45), mengaku bangga melihat generasi muda yang bersemangat menampilkan budaya lokal. "Mereka kreatif sekali. Saya senang anak-anak kita tidak melupakan warisan budaya kita," ujarnya.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar kuliner khas Pemalang, seperti grombyang dan sate loso, yang disediakan oleh UMKM setempat. Bazar ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal.
Komitmen untuk Budaya dan Pendidikan
Malam Wungon tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga wujud komitmen Pemkab Pemalang dalam mendukung pelestarian budaya melalui pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang, Siti Nurhayati, menyampaikan bahwa program seni dan budaya akan terus diperkuat di sekolah-sekolah.
"Kami percaya, pendidikan adalah kunci untuk melestarikan budaya. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berkarya, mereka akan lebih menghargai identitas daerahnya," kata Siti.
Acara ini ditutup dengan pesta kembang api yang memukau, meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat yang hadir. Malam Wungon menjadi momentum refleksi sekaligus inspirasi untuk terus membangun Pemalang yang harmonis antara tradisi dan modernisasi
0 Comments:
Post a Comment