Kenaikan Kasus TB-HIV di Indonesia Jadi Sorotan pada Peringatan Hari Gizi Nasional


Jakarta , iniberita.my.id – Peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari 2025 diwarnai dengan kekhawatiran atas peningkatan kasus Tuberkulosis (TB) yang terinfeksi HIV di Indonesia. Data terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus TB-HIV di Indonesia terus meningkat, mencerminkan tantangan ganda dalam upaya kesehatan masyarakat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menyebutkan bahwa TB dan HIV adalah penyakit yang saling terkait, dan keduanya membutuhkan penanganan terpadu. "Kita harus menyadari bahwa malnutrisi juga memainkan peran besar dalam melemahkan sistem imun, sehingga meningkatkan risiko infeksi TB dan HIV. Oleh karena itu, penguatan gizi masyarakat menjadi prioritas utama," ujar Budi.

Tantangan Penanganan TB-HIV

TB tetap menjadi salah satu penyakit menular utama di Indonesia, dengan tambahan tantangan dari HIV yang memperburuk kondisi pasien. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan beban TB-HIV tertinggi di dunia.

Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, banyak pasien TB yang tidak menyadari bahwa mereka juga terinfeksi HIV karena kurangnya akses pemeriksaan terpadu. "Integrasi pengobatan dan deteksi dini sangat penting untuk menekan angka kematian akibat TB-HIV," katanya.

Hubungan Gizi dan Penyakit Menular

Dalam konteks Hari Gizi Nasional, pemerintah menggarisbawahi pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang sebagai langkah preventif terhadap penyakit menular seperti TB dan HIV. Kurangnya asupan gizi yang cukup dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kedua penyakit ini.

"Perbaikan pola makan, akses terhadap pangan bergizi, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya gizi harus diperluas," tambah Budi. Program nasional seperti fortifikasi pangan dan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk kelompok rentan menjadi bagian dari strategi ini.

Aksi Nyata Pemerintah dan LSM

Pada peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini, berbagai kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk kampanye edukasi tentang hubungan gizi dengan pencegahan TB dan HIV. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga terlibat aktif dalam memberikan penyuluhan dan layanan kesehatan gratis di beberapa wilayah.

Masyarakat diimbau untuk aktif melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama mereka yang memiliki faktor risiko. Pemerintah juga berharap kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial dapat mempercepat upaya menekan angka kasus TB-HIV di Indonesia.

Hari Gizi Nasional menjadi momentum untuk merefleksikan pentingnya gizi sebagai bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh, guna menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif

0 Comments:

Post a Comment