Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai, Netanyahu Tegaskan Hak Melanjutkan Perang dengan Dukungan AS

 


TEL AVIV, iniberita.my.id  – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dijadwalkan mulai pada Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 waktu setempat atau 13.30 WIB. Sebelum gencatan senjata ini dimulai, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pasukan Israel berhak melanjutkan pertempuran jika diperlukan, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS).

Netanyahu menyatakan dalam sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter) bahwa Israel tidak akan melanjutkan kerangka gencatan senjata tersebut jika Hamas gagal memenuhi kewajibannya untuk membebaskan sandera yang telah disepakati sebelumnya. "Israel tidak akan menoleransi pelanggaran perjanjian ini. Hamas sepenuhnya bertanggung jawab," tegas Netanyahu.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Netanyahu menambahkan bahwa Israel memiliki hak untuk melanjutkan perang jika situasi membutuhkan, dengan dukungan penuh dari AS. "Kami akan memastikan bahwa semua sandera kembali ke Israel," ujar Netanyahu, sambil menyebut bahwa sejak perang dimulai, Israel telah mengubah dinamika Timur Tengah.

Sebanyak 251 orang telah disandera, dengan 94 orang masih berada di Gaza. Di antara mereka, 34 orang dipastikan telah meninggal menurut informasi dari militer Israel. Gencatan senjata akan dimulai pada pagi hari ini setelah kabinet Israel memberikan persetujuan terhadap kesepakatan yang mencakup pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina.

Sejak pengumuman kesepakatan tersebut pada Rabu lalu, serangan Israel di Gaza masih terus berlanjut. Pada Sabtu (18/1), laporan dari badan penyelamat pertahanan sipil Gaza menyebutkan bahwa sedikitnya lima anggota keluarga tewas dalam serangan udara yang menghantam tenda mereka di Khan Younis, Gaza selatan.

Selain itu, ledakan juga terdengar di atas Yerusalem setelah sirene serangan udara berbunyi, dengan militer Israel mengonfirmasi bahwa sebuah proyektil diluncurkan dari Yaman. Kelompok Houthi yang didukung Iran mengklaim mendukung Palestina dalam serangan tersebut

0 Comments:

Post a Comment